Penyidik KPK Diteror
Kapolda Metro: Gambar di Sketsa Ini Mempunyai Kemiripan 90 Persen
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis dan juga Ketua KPK, Agus Rahardjo bersama merilis dua sketsa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis dan juga Ketua KPK, Agus Rahardjo bersama merilis dua sketsa wajah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan 11 April 2017 lalu.
Baca: J Kristiadi: Pak Setnov Itu Harus Sadar Beliau Ketua Umum Golkar
Dalam sketsa wajah yang pertama, ditunjukkan gambar seorang lelaki berusia sekitar 40 tahun dengan tinggi 170 cm dan bentuk muka bulat. Lelaki itu berperawakan kekar, kulit sawo matang agak gelap dan memiliki dagu yang berat.
Sementara pada sketsa kedua, ditunjukkan gambar seorang laki-laki, berusia sekitar 35 tahun dengan tinggi 173 cm, muka oval dan memiliki rambut panjang lurus se-leher. Dalam sketsa juga diterangkan, lelaki itu memiliki postur ramping atletis dan kulit sawo matang.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis mengatakan kemiripan keduanya sudah 90 persen dari dua orang saksi yang berbeda.
"Kemiripan sudah 90 persen. Kami buat sketsa ini dari dua orang saksi yang ada saat kejadian berlangsung," jelasnya di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11)
Menanggapi hal itu, pendamping Novel Baswedan, Harris Azhar yang juga mantan koordinator KontraS mengaku tidak apresiasi. Tujuh bulan kasus tersebut berjalan, pihak kepolisian, kata dia, baru bisa menunjukkan sketsa wajah.
"Pertanyaan saya cuma satu. Kapan selesainya? Ini sudah tujuh bulan," tegas dia saat dihubungi, Jakarta.
Harris menegaskan sketsa wajah yang diperlihatkan pihak kepolisian, hanya orang yang berada di lapangan. Sementara jenderal yang disebut ada di balik penyerangan itu tidak terungkap.
"Itu kan hanya aktor lapangan. Ada jenderal yang katanya terlibat. Itu juga harus diungkap," tambahnya.
Sebanyak 167 penyidik yang diturunkan oleh pihak kepolisian untuk kasus itu, juga dinilai tidak akan ada perkembangan berarti bagi Harris. Pasalnya, penyidik sebanyak itu jika tidak bisa mengungkap, hasilnya akan sama saja.
Terlebih, dia mengatakan Istri Novel Baswedan, Rina Emilda telah mengirim surat kepada Polda Metro Jaya guna meminta informasi atas perkembangan kasus tersebut.
"Dua minggu lalu, saya kirim surat dari Mbak Emil ke Polda untuk minta cari tahu perkembangan kasus. Sampai hari ini, enggak ada tuh jawaban sama sekali dari Polisi," tukasnya.
Temui Tokoh Penting
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo mengatakan pihaknya akan segera menemui tokoh-tokoh penting yang fokus dalam kasus tersebut. Jelas dia, informasi perkembangan kasus itu harus diketahui banyak pihak.
"Iya, kami akan berkomunikasi dengan 'prominent person' agar mereka juga mengerti dengan informasi ini," ucapnya saat konfrensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11)
Agus berharap nantinya tokoh-tokoh itu dapat memahami situasi dan kondisi yang sedang dijalankan saat ini. Dasarnya, apa yang telah dilakukan pihak kepolisian merupakan sebuah perkembangan berarti bagi kasus tersebut.
"Kami berharap 'prominent person' ini juga akan memahami kondisi ini," ucapnya.
Juru Bicara KPK, Febridiansyah menjelaskan sudah ada beberapa nama yang akan ditemui oleh pihaknya. Mereka akan dikumpulkan untuk berdiskusi dan memberi masukan atas kasus itu.
Hanya saja, dirinya masih enggan memberitahu nama-nama yang akan diajak untuk bicara dengan KPK mengenai kasus tersebut.
"Ya ada beberapa nama yang kami anggap 'concern' dengan kasus ini. Mereka yang nanti akan kami ajak berkomunikasi," kata dia.
Sementara itu, Idham menegaskan pihaknya serius dalam menangani kasus penyiraman Novel Baswedan. Sebanyak 167 penyidik Polri tidak akan dilibatkan dalam kasus lain, selain mengurus kasus Novel.
"Karena kami tunjukkan benar-benar serius menangani kasus ini. Penyidik yang sudah terlibat di kasus ini, tidak akan kami taruh di kasus lain. Seminggu sekali akan ada evaluasi," tandasnya.
Meski demikian, dirinya juga meminta kepada penyidik KPK untuk turut terlibat selama proses penyidikan. Hal itu guna melakukan penyidikan yang transparan dan diketahui banyak pihak.
Bukan hanya itu, melalui hotline ke nomor 081398844474, masyarakat juga dapat berpartisipasi menemukan dua orang yang ada di dalam gambar.
"Mari kita kerjasama, dan berdoa bersama agar pelaku bisa tertangkap dengan cepat," kata dia.(rio)