Minggu, 5 Oktober 2025

Korupsi KTP Elektronik

Ketua DPR Pengganti Novanto Disarankan Bersih dan Tidak Miliki Beban Masa Lalu

asus korupsi yang mendera Setya Novanto turut memengaruhi persepsi DPR di masyarakat.

Editor: Johnson Simanjuntak
Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
Peneliti ICW Donal Fariz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergantian Ketua DPR mulai mengemuka pascapenetapan status Setya Novanto sebagai Tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh KPK.

Menanggapi itu, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menyarankan agar posisi Ketua Umum nantinya harus bersih dari beban masalah masa lalu, apalagi terkait kasus korupsi.

Sebab, kata Donal, kasus korupsi yang mendera Setya Novanto turut memengaruhi persepsi DPR di masyarakat.

"Operasi tangkap tangan sejumlah wakil rakyat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk kasus korupsi KTP Elektronik yang diduga melibatkan banyak anggota dewan," kata Donal, Jumat (24/11/2017).

Diketahui, beredar nama-nama yang muncul sebagai sosok yang cocok mengisi posisi Ketua DPR dari Golkar, yakni Sekretaris Fraksi Golkar di DPR, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, mantan ketua fraksi partai Golkar Kahar Mudzakir dan Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsudin.

Baca: Periksa Setya Novanto, Penyidik Layangkan 21 Pertanyaan

Melihat nama-nama itu, Donal mengatakan tak seluruh nama tersebut memiliki riwayat bersih dari masalah korupsi.

Beberapa nama tersebut di atas diketahui pernah disebut dalam beberapa masalah korupsi, meski Donal menolak menyebutkan nama-nama yang memiliki jejak masalah di masa lalu.

Untuk mengetahui rekam jejak nama-nama yang mencuat tersebut, Donal mengimbau untuk berkonsultasi dengan KPK.

"Para calon bisa berkonsultasi dengan KPK untuk menelisik rekam jejak masalah korupsi," kata Donal.

Donal juga mengingatkan, Golkar harus berhati-hati dalam menentukan pengganti Novanto di DPR.

Jika salah menentukan sosok pengganti Novanto, ia khawatir Golkar terpengaruh dampak negatif dan berakibat suara Golkar bisa merosot.

Diketahui, nama-nama yang mencuat tersebut sebagai pengganti Novanto diduga pernah dipanggil KPK terkait dugaan kasus korupsi.

Nama Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo dikabarkan pernah diperiksa sebagai saksi kasus simulator uji Surat Ijin Mengemudi Korlantas Lalu Lintas Polri. Namun keduanya telah membantah telah menerima uang suap.

Bambang Susatyo adalah salah satu anggota Angket KPK yang ikut mendukung densus Tipikor yang dianggap pegiat antikorupsi untuk melemahkan peran KPK.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved