Selasa, 7 Oktober 2025

Korupsi KTP Elektronik

Setya Novanto Diingatkan Hentikan Akrobat dan Taat Hukum

Pimpinan Pemuda Muhammadiyah menilai Ketua DPR Setya Novanto dan pengacaranya sedang melakukan akrobat hukum.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR Setya Novanto dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk menjalani pemeriksan lanjutan di RSCM, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Setya Novanto dibawa ke RSCM untuk tindakan medis lebih lanjut pasca kecelakaan yang dialami dirinya pada Kamis (16/11/2017) malam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pemuda Muhammadiyah menilai Ketua DPR Setya Novanto dan pengacaranya sedang melakukan akrobat hukum agar terbebas dari jeratan hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Termasuk menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perlunya ijin tertulis dari Presiden sebelum KPK memeriksa Setya Novanto.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Virgo Sulianto Gohardi, mengatakan Presiden Jokowi sudah memberikan sinyal kuat agar Setya Novanto taat pada proses hukum yang sedang berjalan di KPK.

Baca: Pegiat Antikorupsi: Sikap Jokowi Tegaskan Dirinya Tidak Bisa Diseret Untuk Melindungi Setya Novanto

"Setya Novanto sengaja mencari perlindungan presiden. Namun sikap presiden sudah memberikan sinyal bahwa Setya Novanto harus taat pada proses hukum yang dilakukan KPK," kataDirektur Madrasah Anti Korupsi Pemuda Muhammadiyah ini kepada Tribunnews.com, Jumat (17/11/2017).

Karena itu, Pimpinan Pemuda Muhammadiyah meminta kubu Setya Novanto untuk menghentikan permainan akrobat tersebut dan taat pada proses hukum.

Baca: 15 Penyidik KPK Kawal Proses Perawatan Setya Novanto di RSCM

Sebelumnya Presiden Jokowi meminta Ketua DPR Setya Novanto untuk menghormati proses hukum yang ada.

“Saya minta Pak Setya Novanto mengikuti proses hukum yang ada,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Berita terkini tentang Setya Novanto adalah sekitar 15 orang dari KPK berjaga-jaga di sekitar ruangan Ketua DPR RI itu dirawat.

Baca: Tiang Listrik yang Diseruduk Fortuner Berpenumpang Setya Novanto Dijadikan Ajang Berfoto Warga

Keterangan itu disampaikan oleh salah satu pimpinan Angtakan Muda Partai Golkar Guntur Setiawan usai menemui Setua Novanto di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

"Banyak. Ada lima belasan," kata Guntur di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Baca: Menilik Tiang Listrik, Pohon, dan Trotoar yang Diseruduk Fortuner Berpenumpang Setya Novanto

Guntur mengaku tidak mengenal siapa yang memimpin pengawalan dari unsur lembaga antirasuah itu.

Guntur mengaku datang bersama teman-temannya atas inisiatif pribadinya.

Dia menegaska AMPG akan akan terus mengawal Setya Novanto sampai kapan pun.

"AMPG solid untuk kawal ketua umum. Bagaimana pun jelek buruknya, SN masih ketua umum kita dan kita masih kawal beliau," kata dia.

Novanto adalah penyandang status tersangka korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: Asal Usul Fortuner yang Ditumpangi Setya Novanto, Begini Pengakuan Pemilik Sebelumnya

Dia hendak ditangkap dua hari yang lalu karena berkali-kali mangkir dari panggilan.

Penangkapan itu tidak berhasil karena penyidik KPK tidak menemukan Setya Novanto di rumahnya di Jalan Wijaya.

Tadi malam, Novanto mengalami kecelakaan tunggal di Permata Hijau.

Mobil yang disupiri wartawan Metro TV Hilman Matauch itu menabrak tiang telepon.

Sebelumnya di berbagai kesempatan, Presiden selalu menyampaikan agar semua pihak menghormati proses hukum.

Presiden berkeyakinan bahwa hukum di Indonesia terus berjalan dengan baik.

“Saya yakin proses hukum yang ada di negara kita ini terus berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya di Manado, Rabu 15 November 2017, ketika menjawab pertanyaan jurnalis tentang pemanggilan pemeriksaan Ketua DPR oleh KPK harus mendapat izin Presiden, Presiden Jokowi menjawab bahwa semua sudah diatur menurut Undang-Undang.

“Buka undang-undangnya semua. Buka undang-undangnya. Aturan mainnya seperti apa, disitulah diikuti,” kata Presiden Joko Widodo usai membuka kongres ke-20 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Manado.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved