Sabtu, 4 Oktober 2025

Korupsi KTP Elektronik

Misteri Airbag tak Mengembang, Luka Setya Novanto Hingga Pengakuan Pemilik Mobil Sebelumnya

Polisi mengatakan airbag yang mestinya mengembang ketika ada tabrakan, tidak berfungsi saat Setya Novanto.

Penulis: Wahid Nurdin
TribunStyle.com/kolase
Setya Novanto 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan lalulintas yang menimpa Ketua DPR RI, Setya Novanto pada Kamis (16/11/2017) malam masih menjadi perbincangan sekaligus tanda tanya publik.

Pertanyaan dan rasa penasaran itu muncul seiring berkembangnya informasi yang pelan tapi pasti tersiar baik secara langsung maupun lewat media sosial.

Salah satu yang sempat menarik perhatian publik adalah ketidakcocokan antara keterangan pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi dengan seorang saksi mata di tempat kejadian perkara.

Kepada awak media Fredrich sempat menyampaikan bahwa Setya Novanto mengalami kecelakaan hebat hingga mengalami luka parah.

Novanto disebut berdarah-darah hingga bengkak di bagian pelipisnya.

Disebutkannya juga kondisi mobil hancur, kaca pecah akibat menabrak tiang listrik di jalan Permata Hijau.

Kondisi mobil Toyota Fortuner yang membawa Setya Novanto pasca-laka di kawasan Permata Hijau, Kamis (16/11/2017) petang.
Kondisi mobil Toyota Fortuner yang membawa Setya Novanto pasca-laka di kawasan Permata Hijau, Kamis (16/11/2017) petang. (THE JAKARTA POST)

Pernyataan yang disampaikan Fredrich berbeda dengan keterangan saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian.

Menurut saksi, sesaat setelah tabrakan, seorang laki-laki keluar dari pintu sebelah kanan, kemudian menuju arah pintu sebelah kiri.

Laki-laki tersebut kemudian membopong seorang laki-laki mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam yang diduga Setya Novanto ke sebuah mobil sedan berwarna hitam yang ada di depannya.

Saksi meyakini korban kecelakaan tersebut adalah Setya Novanto.

Saksi berjarak sekitar 3 meter dari laki-laki yang berkemeja putih tersebut.

Saksi mengatakan, Setya Novanto tidak sadarkan diri.

"Enggak ada darah yang keluar," kata saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

Saksi juga mengaku sempat dimintai tolong untuk membantu.

"Saya diminta tolong, warga yang lain juga. Tapi semuanya diam saja. Dia bopong Setya Novanto ke mobil sedan yang jaraknya 10 meter di depan."

Mengapa Hanya Setnov yang Terluka?

Hilman Mattauch, jurnalis Metro TV yang mengemudikan mobil yang ditumpangi Ketua DPR RI Setya Novanto tak terluka.

Hilman sudah bisa menjalani pemeriksaan oleh polisi.

Sementara itu, Novanto yang duduk di kursi tengah disebut terluka parah sehingga dilarikan ke RS Medika Permata Hijau. 

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Kingkin W mengatakan memungkinkan ini terjadi.

"Karena di depan kemungkinan menggunakan sabuk keselamatan mungkin punya daya tarik untuk mengikat, pengendara dan penumpang tidak akan mungkin dia loncat ke depan," kata Kingkin di lokasi, Jumat (17/11/2017).

Kingkin menyebut Novanto bisa saja mengalami luka parah jika tidak menggunakan sabuk pengaman dan terbentur.

Ketua DPR Setya Novanto dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk menjalani pemeriksan lanjutan di RSCM, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Setya Novanto dibawa ke RSCM untuk tindakan medis lebih lanjut pasca kecelakaan yang dialami dirinya pada Kamis (16/11/2017) malam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR Setya Novanto dibawa keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk menjalani pemeriksan lanjutan di RSCM, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Setya Novanto dibawa ke RSCM untuk tindakan medis lebih lanjut pasca kecelakaan yang dialami dirinya pada Kamis (16/11/2017) malam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Polisi belum bisa memastikan bagaimana Novanto bisa terluka maupun terbentur.

"Tinggal nanti di belakang ini apakah menggunakan sabuk pengaman atau tidak, tinggal kita pastikan," ujar Kingkin.

Satu hal yang kembali menjadi sorotan netter adalah airbag yang tidak mengembang.

Semestinya sistem keamanan kendaraan seperti airbag seharusnya akan mengembang saat terjadi benturan keras.

Hal itu juga disampaikan pihak kepolisian.

Oleh karenanya, pihak kepolisian akan memanggil pihak Toyota untuk menggali informasi mengenai hal tersebut, mengutip Kompas.com.

"Ini masih kita dalami lagi, kami memanggil pihak Toyota," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas AKBP Kingkin di Permata Hijau, Jumat (17/11/2017).

Polisi mengatakan airbag yang mestinya mengembang ketika ada tabrakan, tidak berfungsi saat Setya Novanto.

"(Kami dalami) apakah kendaraan ini memang ada yang error untuk alatnya atau tidak," ujar Kingkin.

Setya Novanto terlibat dalam kecelakaan pada Kamis (16/11/2017) malam di Jalan Permata Hijau. Mobil Toyota Fortuner yang ditumpanginnya menabrak tiang penerangan jalan umum yang berdiri di trotoar.

Berdasarkan keterangan polisi, disebutkan bahwa kap dan bemper Fortuner B 1732 ZLO rusak, ban depan kanan pecah, dan kaca bagian tengah kiri pecah. Mobil itu diamankan di Kantor Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran.

Selain itu ramai juga perihal mobil Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto, hingga ada yang menelusurinya.

Dikutip dari Warta Kota, Mobil Toyota Fortuner B 1732 ZLO warna hitam, yang ditumpangi Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) saat kecelakaan di Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam diketahui masih tercatat atas nama Aminudin (52).

Aminudin merupakan seorang warga yang tinggal di Jalan Banda, Blok H Nomor 333 a, RT 2, RW 13, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Depok.

Meski begitu mobil itu sudah dijual ke dealer mobil Vieta Motor di Kelapa Gading, Jakarta Utara, oleh Aminudin 10 Mei 2017 lalu dan belum dibalik nama sampai kini.

Sri Amin (54) istri Aminudin saat ditemui Warta Kota di kediamannya di Jalan Banda, Cinere, Depok, Jumat (17/11/2017) menjelaskan mobil itu dibelinya pada 2015 lalu dari sebuah dealer di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara.

Sri Amin, istri Aminudin (52), pemilik Toyota Fortuner B 1732 ZLO warna hitam yang ditumpangi Ketua DPR Setya Novanto saat kecelakaan.
Sri Amin, istri Aminudin (52), pemilik Toyota Fortuner B 1732 ZLO warna hitam yang ditumpangi Ketua DPR Setya Novanto saat kecelakaan. (WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU)

"Saat itu mobil kami beli seharga sekitar Rp 320 Juta. Mobil itu juga bekas dan sudah dipakai 2 tahun oleh rekan pemilik dealer. Karena kondisinya masih sangat bagus, kami putuskan beli," kata Sri Amin.

Menurut Sri, saat membeli mobil tersebut, pihaknya langsung mengurus balik nama di surat kendaraan, dengan menggunakan nama suaminya sebagai pemilik Fortuner.

"Jadi memang tercatat atas nama suami saya Aminudin," kata Sri yang memiliki empat anak itu.

Namun kata Sri, pada 10 Mei 2017, ia dan suami memutuskan, mobil Fortuner mereka ditukar tambah dengan Vellfire tahun 2011 di dealer mobil Vieta Motor di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Saya jual Fortunernya dengan tukar tambah dengan Vellfire. Saya tambah sekitar Rp 300 Juta," kata Sri.

Menurutnya saat ditukar tambah Fortuner belum dibalik nama.

"Tapi sama suami, sudah diblok. Katanya balik namanya nanti sekalian saat pajak Fortunernya habis Desember 2017 ini," kata Sri.

Ia mengaku kemudian tidak mengetahui ke tangan siapa Fortuner itu setelah berada di dealer Vieta Motor. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved