Pertemuan Jokowi dengan SBY Belum Tentu Sinyal Reshuffle
Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto menyebut pertemuan itu merupakan tradisi kepemimpinan Presiden Jokowi dalam membangun dialog yang dinilai penting.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi), menerima kedatangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jumat (27/10/2017) kemarin.
Pertemuan antara keduanya yang berlangsung hangat, belum bisa dipastikan menjadi sinyal terjadinya reshuffle kabinet.
Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto menyebut pertemuan itu merupakan tradisi kepemimpinan Presiden Jokowi dalam membangun dialog yang dinilai penting.
Bukan hanya kepada masyarakat tapi juga kepada mantan kepala negara.
Baca: Menahan Kesedihan, Istri Korban Ledakan Pabrik Petasan Terus Memeluk Putranya
"Pertemuan kemarin merupakan tradisi kepemimpinan Pak Jokowi yang mengedepankan aspek musyawarah diantara para pemimpin sehingga dialog itu sangat penting dan akan memperkuat (bangsa)," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2017).
Ketika disinggung soal adanya sinyal terkait merapatnya Partai Demokrat ke pemerintah terkait jatah kursi menteri, Hasto menjawab sejauh ini PDIP tidak pernah berpikir ke arah sana.
Baca: Cerita Ahok Hadapi Masa Sulit Saat Berada di Rutan Mako Brimob
"Kami menyambut positif pertemuan itu. Kalau reshuffle kan merupakan hak prerogatif dari pak presiden," tegasnya.