Korupsi KTP Elektronik
Setya Novanto Menang Praperadilan, Tak Perlu Lagi Penunjukan Plt Ketum Golkar
"Saya rasa tidak perlu. Beliau kan enggak ada masalah, kenapa harus diganti," kata Aziz saat dihubungi wartawan
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Kajian Elektabilitas diketuai oleh Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai, menyebutkan hasil survei tentang elektabilitas partai berlambang pohon beringin yang terus menurun.
Hasil kajian lalu memunculkan sejumlah rekomendasi salah satunya meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya, dan menunjuk pelaksana tugas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Aziz Samual menilai, hal tersebut tidak lagi diperlukan.
"Saya rasa tidak perlu. Beliau kan enggak ada masalah, kenapa harus diganti," kata Aziz saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Menurutnya, semua kader untuk bersatu dan mengawal Setya Novanto menyelesaikan masa jabatan hingga 2019.
Baca: Sering Suarakan Pelengseran Setya Novanto, Yorrys Dipecat
Baca: Setya Novanto Keluar Rumah Sakit Diam-diam, Pukul 8 Malam
Kader diminta tidak membuat intrik-intrik yang dapat memicu perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin.
"Kan kalau mau kita semua kader Golkar bersatu untuk mengantarkan beliau ke 2019. Jadi tidak perlu bikin trik yang aneh-aneh," katanya.
Selain mengawal Novanto hingga 2019, Aziz meminta kader bekerja keras menaikkan elektabilitas partai agar menjadi partai pemenang pemilu.
"Semua kader Golkar harus bersatu untuk menaikkan elektabilitas partai dan mengantarkan Partai Golkar 2019 jadi partai yang punya elektabilitas kuat dan bisa memenangkan pertarungan 2019," kata Aziz.
Lebih lanjut, Aziz menogatakan elektabilitas Golkar tidak hanya ditentukan sosok oleh ketua umum saja. Pasalnya, Partai Golkar bergerak atas dasar sistem bukan bergantung pada sang ketua umum.
"Saya rasa kalau memang Partai Golkar bekerja keras menggerakkan kader di daerah-daerah untuk menaikkan elektabilitas saya rasa tidak ada masalah, tidak ada ketergantungan dengan ketua umum. Karena kerja kan bukan ketua umum saja," katanya.