Presiden Jokowi: Hati-Hati Gunakan Uang Rakyat
"Itu adalah uangnya rakyat, hati-hati. Yang kedua juga yang berkaitan dengan gratifikasi, hati-hati. Semuanya hati-hati," tegas Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di sejumlah daerah. Terbaru, OTT dilakukan KPK terhadap anggota DPRD Banjarmasin dan BUMD dan pengusaha swasta terkait dugaan korupsi penyertaan modal kepada PDAM Bandarmasih dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.
Menanggapi itu, Presiden Jokowi menyatakan mendukung penuh OTT tersebut. Baginya, hal itu adalah sebuah prestasi tersendiri bagi kelanjutan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kalau memang ada bukti dan fakta-fakta hukum di situ, saya kira bagus. Prestasi KPK kan memang di OTT," ujarnya usai meresmikan pembukaan Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) ke-10 tingkat nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (15/9/2017).
Baca: OTT di Banjarmasin, Penyidik KPK Langsung Lakukan Pemeriksaan Terduga Pelaku
Untuk mencegah agar hal tersebut tidak kembali terulang, Kepala Negara mengingatkan kepada semua pihak agar dapat menggunakan dan mengelola uang rakyat dengan penuh tanggung jawab.
Baca: Polisi Buru Puluhan Pelajar Pengeroyok Anggota Polsek Cisauk
"Pertama, hati-hati dalam mengelola keuangannya, baik APBD dan APBN. Itu adalah uangnya rakyat, hati-hati. Yang kedua juga yang berkaitan dengan gratifikasi, hati-hati. Semuanya hati-hati," tegas Jokowi.