Komnas HAM Sebut Isu Agama Jadi Dagangan Paling Laris Dalam Pilkada
"Kelompok minoritas itu sering dijadikan komoditas politik. Kalau menolak Ahmadiyah, misalnya, calon itu semakin populer," ujar Nurkhoiron.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengungkapkan isu agama menjadi isu yang paling sering dipakai dalam pemilihan kepala daerah.
"Kelompok minoritas itu sering dijadikan komoditas politik. Kalau menolak Ahmadiyah, misalnya, calon itu semakin populer," ujar Nurkhoiron saat acara Workshop Polri dan Imparsial di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Nurkhoiron mengungkapkan bahwa yang menjadi korban tidak hanya calon pemimpin yang bertarung, tapi juga kelompok minoritas di daerah tersebut.
Dirinya mengatakan bahwa sentimen agama di berbagai daerah di Indonesia berbeda-beda, tergantung agama mayoritas setempat.
Di Nusa Tenggara Timur, sentimen anti Islam menguat. Sebaliknya, di Aceh yang mayoritas Islam, justru sentimen terhadap agama non Islam yang kuat.
"Kalau semua sentimen digerakkan apa yang terjadi nanti di Indonesia?" kata dia.
Lebih jauh, Nurkhoiron mengatakan, Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memanfaatkan kasus dugaan penistaan agama oleh lawan politiknya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Harus diakui Anies Baswedan menang karena ada sentimen yang digerakkan secara populer. Sentimennya laku untuk tolak Ahok karena sudah melakukan penodaan agama," kata Nurkhoiron.