Selasa, 30 September 2025

Yasonna Ingin ada Alat Canggih Hindari Peredaran Narkoba di Lapas

Yasonna mengatakan dirinya telah membicarakan hal tersebut dengan Menkominfo jauh sebelum kejadian

Editor: Johnson Simanjuntak
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Menkumham Yasonna Laoly 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menginginkan adanya alat canggih yang mampu menghindari para narapidana bisa mengendalikan narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

Yasonna mengatakan dirinya telah membicarakan hal tersebut dengan Menkominfo jauh sebelum kejadian beredarnya impor ekstasi seberat 1,2 ton di Lapas Batu Nusakambangan.

"Saya sebetulnya sudah bicara dengan Menkominfo jauh-jauh sebelum ini," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Yasonna mengatakan saat ini belum ada alat yang precise (tepat), yang tidak mengganggu penduduk sekitar Lapas.

"Karena kalau di-jammed kadang-kadang penduduk di sebelah itu bisa terganggu. Jadi kita harus punya alat-alat teknologi yang betul-betul precise untuk itu," ucap Yasonna.

Soal pencopotan Kalapas Batu Nusakambangan, Yasonna menilai pencopotan tersebut adalah konsekuensi dari kelalaiannya.

Yasonna mengatakan Abdul Haris harus bertanggung jawab atas peredaran narkoba jenis ekstasi seberat 1,2 ton tersebut.

"Ya memang konsekuensinya begitu. Siapa pun itu, apa pun itu harus bertanggung jawab," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan