Polda Papua Akan Tindak Anggotanya Jika Terlibat Penembakan di Deiyai
Kamal mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas jika anggotanya terbukti melakukan pelanggaran dalam insiden tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal menyatakan bahwa pihaknya masih menginvestigasi insiden bentrokan antara anggota Brigade Mobil (Brimob) dengan warga Kabupaten Deiyai.
"Kepala Bidang Propam melakukan pengecekan lokasi, keterangan saksi di sekitar tempat kejadian perkara kemudian barang bukti yang didapat nanti ada petunjuk," ujar Kamal saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2017).
Kamal mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas jika anggotanya terbukti melakukan pelanggaran dalam insiden tersebut.
"Diduga aparat kepolisian melakukan ini, kami akan tegakkan hukum kepada mereka," kata Kamal.
Kamal mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan proses identifikasi terhadap korban meninggal dunia, Yulius Pigai.
Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Papua juga sedang mendalami penyebab kematian Yulius.
Yulius dikabarkan merupakan adik dari Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai.
"Kami belum identifikasi secara langsung apakah dia adik langsung atau apa. Cuma sama satu marganya itu," jelas Kamal.
Empat warga sipil korban bentrokan di Deiyai masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire hingga saat ini.
Sementara itu, Kamal menuturkan total anggota kepolisian yang menjadi korban dalam bentrokan tersebut berjumlah 11 orang.