Kejadian di Marawi, Menhan : Operasi Darat Sedang Kami Rancang
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengaku telah menyiapkan langkah untuk melakukan operasi darat di kawasan Marawi, Filipina Selatan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengaku telah menyiapkan langkah untuk melakukan operasi darat di kawasan Marawi, Filipina Selatan.
Hal itu, menyusul dari berkembangnya kelompok radikal di sekitar kepulauan Mindanao yang berbatasan dengan Indonesia.
"Operasi darat sedang kita rancang. Karena kita sudah operasi di udara dan di laut," tegasnya di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (31/5/2017)
Namun begitu, dia juga mengatakan masih ada peraturan dari pemerintah Filipina yang tidak dapat menerima pasukan Indonesia begitu saja untuk melakukan operasi militer.
"Tapi Filipina juga harus mengerti karena keadaan itu, mengancam mereka juga," katanya.
Diketahui, telah terjadi operasi militer di kawasan Marawi, Filipina Selatan setelah Presiden Duterte meningkatkan status operasi militer di daerah tersebut.
17 WNI yang merupakan Jamaah Tabligh dari berbagai daerah di Indonesia dikabarkan sempat terjebak dalam situasi tersebut, namun segera dievakuasi ke masjid setempat yang lebih aman. Satu diantaranya dipulangkan karena menetap di Filipina.
Saat ini, tersisa 10 WNI yang masih tidak dapat keluar dari kawasan tersebut, sementara enam yang lain sudah berada di penanganan otoritas setempat.
Satu WNI lainnya yang dikabarkan tewas ikut dalam kelompok radikal Filipina Selatan, bukan merupakan anggota dari Jamaah Tabligh, namun kabar tersebut masih belum dapat dikonfirmasi.
Kementerian Luar Negeri, melalui Dirjen Perlindungan WNI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan informasi tersebut benar. Tetapi masih belum dapat diklarifikasi dan dipastikan kebenarannya.
"Informasi kita dapatkan dari AFP, tapi masih perlu kita klarfikasi kembali kebenarannya," kata dia.