Senin, 29 September 2025

Mendikbud: Tahun Ini Ditargetkan 15.000 Sekolah Terapkan Pendidikan Berkarakter

Sekolah yang akan dijadikan model itu meliputi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Tribunnews.com/Yurike Budiman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai menjenguk Zanette Kalila, satu dari lima korban selamat perampokan di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (31/12/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menerapkan pendidikan berbasis karakter di 15.000 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sekolah yang akan dijadikan model itu meliputi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Konsep pendidikan karakter ini menjadi kelanjutan dari rencana pemerintah melakukan "full-day school" untuk memperpanjang waktu belajar siswa. Sebagai gantinya, para siswa ini mendapat tambahan pelajaran mengenai karakter.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan di sekolah-sekolah tersebut akan diterapkan kurikulum dengan aspek pendidikan karakter lebih banyak dibanding sekolah pada umumnya. Sekolah tersebut diutamakan yang berstatus negeri.

"Saat ini sudah ada sekitar 5.000 sekolah model (berbasis karakter), dan tahun ini target 15.000 sekolah," kata Muhadjir usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Baabul Jannah di komplek SMK Muhammadiyah 1 Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Muhadjir menyebut program ini merupakan penguatan karakter untuk Kurikulum 2013 (K13) yang sebelumnya sudah diberlakukan.

Siswa akan pulang pukul 16.00 WIB dan program ini sejalan dengan program guru wajib berada di sekolah selama 8 jam per hari.

"Jadi nanti K13 itu akan diberikan tambahan, diberi bobot yang lebih tinggi yaitu 70 persen dalam aspek pendidikan karakter," ujar Muhadjir.

Lebih lanjut, sekolah-sekolah yang dijadikan model itu tidak hanya sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai pilot project, akan tetapi ada beberapa Kabupaten/Kota yang secara sukarela mengajukan diri.

Adapun daerah yang dimaksud antara lain Kabupaten Bandung, Purwakarta, Kota Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Bantaeng (Sulawesi Selatan) dan Siak (Riau).

"Untuk sekolah yang akan mengajukan diri sudah pasti akan dilakukan penilaian terlebih dahulu. Sekolah yang masuk pagi-sore ya tidak layak to? tapi jumlahnya tidak dibatasi. Siapa yang siap, silakan," papar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. (Ika Fitriana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan