Dubes Rusia untuk Indonesia Sedih Atas Meninggalnya Andrey Karlov
Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyebut Duta Besar Rusia untuk Turki merupakan sosok pria yang sangat baik.
Laporan Wartawan Tribunnews. Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyebut Duta Besar Rusia untuk Turki merupakan sosok pria yang sangat baik.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/12/2016), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengenang sosok rekan sesama diplomatnya yang telah tiada, Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov.
Dengan tatapan menerawang, Mikhail Galuzin mengaku bahwa dirinya sangat berduka atas kepergian Andrey Karlov, rekan yang berhubungan baik dengannya.
Apalagi karena dirinya dan Andrey Karlov sempat bertemu untuk terakhir kali Juli lalu, di Moskow, Rusia.
Andrey Karlov menurut cerita Mikhail Galuzin sempat menjadi Direktur Kekonsuleran Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pada 2007, saat Mikhail Galuzin masih menjadi Duta Besar Rusia untuk Jepang, Andrey mengunjungi Tokyo dan memberikan banyak wejangan padanya sebelum dipindahkan ke Indonesia.
"Andrey yang menjelaskan kepada saya soal tugas-tugas diplomatik di Indonesia. Beliau memang yang lebih berpengalaman," tutur Mikhail Galuzin.
Ia mengaku sangat sedih dengan apa yang terjadi terhadap temannya.
"Makanya saya sedih sekali ketika mendengar kabar tragis bahwa beliau meninggal dunia akibat ditembak. Beliau adalah orang baik," katanya.
Menurut Mikhail Galuzin, Andrey sebagai seorang diplomat telah memberikan sumbangsih besar untuk Rusia.
Khususnya dalam meningkatkan hubungan Rusia dengan Turki.
Insiden penembakan terjadi di sela sebuah gelaran pameran foto yang dihadiri oleh Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov, Senin (19/12/2016).
Kejadian tersebut kemudian menewaskan Andrey Karlov, yang saat itu tengah menyampaikan pidatonya di hadapan pengunjung pameran tersebut.
Pelakunya diketahui merupakan seorang polisi Turki, yang setelah melakukan aksinya sempat meneriakkan beberapa hal terkait Suriah.
"Jangan lupakan Aleppo! Jangan lupakan Suriah! Allahu akbar!," teriak sang pelaku dalam bahasa Turki, usai menembak mati Andrey Karlov.