Selasa, 30 September 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Calon 'Pengantin' Wanita Intens Komunikasi dengan Bahrun Naim

Setelah dilakukan pemeriksaan, para pelaku termotivasi ucapan dari juru bicara Daulah Islamiyah. Ini membuat mereka bergerak untuk melakukan aksi.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon
Watma (sisi kanan, berbaju putih)membenarkan dan sekaligus memberikan keterangan terkait keberadaan orangtua dan sanak keluarga DYN di Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Sabtu malam (10/12/2016). Pihaknya terus berkoordinasi dengan perangkat keamanan TNI dan POlri yang sedang berjaga di sekitar lokasi, terkait perkembangan penanganan pasca penangkapan ketiga orang di Bintara Jaya, Bekasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat terduga pelaku teror telah membagi peran untuk merencanakan aksi. Saat perencanaan, DYN (wanita), diketahui akan bertindak sebagai 'calon pengantin'.

Setelah dilakukan pemeriksaan, para pelaku termotivasi ucapan dari juru bicara Daulah Islamiyah. Ini membuat mereka bergerak untuk melakukan aksi.

"Mereka termotivasi dari jubir Daulah Islamiyah yaitu kalau kalian belum mampu hijrah ke Syria membuat Amaliah di negeri masing-masing semampunya ini yang memotivasi," ujar Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono, di Mabes Polri, Minggu (11/12/2016).

Selama perencanaan aksi, DYN, secara intens berkomunikasi dengan Bahrun Naim. Dia menerima uang sebesar Rp 1 juta untuk hidup selama berada di Perum Jalan Bintara Jaya 8, RT 04 RW 09 Bekasi Kota.

"DYN calon pengantin, membuat surat wasiat, mencari rumah kontrakan. Yang bersangkutan intensif berkomunikasi dengan BN, dan terima uang dari BN dari MNS," kata Awi.

Selama bertempat tinggal di rumah kontrakan itu, kepada pemilik rumah, DYN mengaku sebagai istri dari MNS. Namun, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman.

"Soalnya pemilik kontrakan bilang mereka ngontrak itu sebagai suami istri. Ini masih simpang siur," tuturnya.

Sementara itu, MNS bersama dengan dua orang lainnya yang masih DPO berperan merakit bom. Dia dibantu S yang berdomisili di Karang Anyar, Jawa Tengah. AS menyewakan mobil rental ke DKI Jakarta.

"MNS alias Abu Hurob membuat sel kecil, membeli palu 3 kg, merakit bom dengan 2 DPO lainnya. AS menyewakan mobil rental ke Jakarta. S atau Abu Isak membantu merakit bom," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan