Sopir Truk Ekspedisi Lega Pungli Kini Sudah Berkurang
Margono mengaku, besaran pungli yang diminta bervariasi mulai 10 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan kepolisian beberapa waktu lalu, manfaatnya kini dirasakan sopir.
Pungutan liar (pungli) kini sudah agak berkurang.
Margono, sopir ekspedisi truk Jakarta - Lampung asal Pakuan Ratu , Lampung Utara ini menuturkan sebelum ada OTT, dari mulai mau menyeberang dan keluar kapal di pelabuhan Bakauheni sampai Terbanggi Besar, dirinya bisa terkena 6-7 kali pungutan liar.
"Sebelum ada OTT, banyak sekali pak. Dari keluar kapal sampai pertigaan Terbanggi Besar bisa kena 6-7 kali. Ini agak berkurang sejak ada itu (OTT red)" kata Margono saat berbincang dengan Tribunnews, Jumat(18/11/2016).
Margono mengaku, besaran pungli yang diminta bervariasi mulai 10 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
"Biasanya tergantung pak, ada yang minta sedikit dan kadang juga kalau oknum petugas agak banyak mintanya", tambahnya.
Menurut Margono, pungli dilakukan tidak hanya dari masyarakat biasa, tapi banyak juga dari oknum petugas DLLAJ dan Polantas.
"Oknum petugas itu mintanya banyak pak, mereka berdalih pakai aturan ini itu dari surat jalan, tonase dan lainnya," ujar Margono.
Margono dan para sopir pun berharap, Kementerian Perhubungan dan Kepolisian rutin menggelar OTT agar manfaatnya bisa mereka rasakan.
Mereka tidak mau setoran hasil jerih payah untuk ke rumah habis dijalan.
"Semoga pak Menteri rutinlah menggelar ini. Kami sangat tertolong pak. Kami ini hanya mencari makan pak", pungkas supir beranak 4 ini.
Tidak bisa dipungkiri, pungli dijalanan bagi para supir adalah makanan sehari-hari. Walau pahit mereka tidak bisa menghindarinya. Tapi mereka percaya, dengan kesungguhan pihak berwenang, semua bisa diberantas.