Minggu, 5 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Pernyataan Jokowi soal Aksi Unjuk Rasa Ditunggangi Aktor Politik Menambah Rumit Permasalahan

Amir Syamsuddin menilai ucapan Presiden Jokowi yang mengatakan unjuk rasa tersebut ditunggangi aktor politik tidak mendinginkan suasana.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
Harian Warta Kota/henry lopulalan
MASIH PADATI - Ribuan demotran masih memadati jalan sekitar patung kuda, Jakarta Pusat, walau menjelang pukul 17.00 . Demostran dari bebagai wilayah Indonesia berdemo menuntut pengadilan Basuki Tjahaja Purnama yang di duga pelecehan agama. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat menyinggung sikap Presiden Joko Widodo terkiat aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 lalu.

Amir Syamsuddin menilai ucapan Presiden Jokowi yang mengatakan unjuk rasa tersebut ditunggangi aktor politik tidak mendinginkan suasana dan malah menambah rumit permasalahan karena tidak dikelola secara cerdas.

"Kalau berbicara aktor politik itu harusnya fakta, tidak boleh terminologi itu menjadi tujuan-tujuan politik. Karena pada akhirnya akan meluncurkan dugaan atau tuduhan yang timbulkan saling curiga dan tidak mendinginkan permasalahan yang memang memanas karena tidak dikelola dengan cara yang cerdas," kata Amir Syamsuddin di Depok, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Amir Syamsuddin mengingatkan Presiden Joko Widodo menghadapi sejumlah permasalahan yang sangat serius.

Untuk itu, menteri hukum dan Hak Asasi Manusia periode 2011-2014 itu berharap agar Presiden Joko Widodo bisa menyelesaikannya secara benar dan betul-betul menjadi Presiden dan menyelesaikan masalah kepresidenannya secara mulus.

"Kejadian di 4 November jangan ditarik-tarik. Itu kan sebetulnya kejadian sederhana yang bisa diselesaikan dengan manis dan baik kalau aspirasi pendemo diterima utusannya tidak ada kesulitan apa-apa," ungkap dia.

Amir Syamsuddin mengkritik jika Jokowi mempermasalahkan mengenai keamanan jika menerima utusan pengunjuk rasa di Istana Negara.

"Jadi memang apa namanya takdir sejarah sudah memberikan beliau kesempatan, tetapi proses belajar itu tidak bisa dikatakan kalau orang sudah menjadi presiden tidak perlu belajar lagi," ujar Amir Syamsuddin. (Eri Komar Sinaga)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved