Jumat, 3 Oktober 2025

Wapres Singgung Pejabat yang Terima Uang Suap Malam-Malam

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa KPK sudah tidak mudah lagi mengungkap kasus yang tergolong kakap

Editor: Fajar Anjungroso
youtube
Sugiharto tersangka korupsi paket penerapan pengadaan KTP elektronik atau e-KTP tiba di KPK. 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sudah berbeda dengan yang dulu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa KPK sudah tidak mudah lagi mengungkap kasus yang tergolong kakap, hal itu dikarenakan sistem pencegahannya sudah lumayan membaik.

"Karena itu KPK tidak lagi mudah menangkap yang besar, iya,karena hanya orang-orang yang punya nyali hebat mau korupsi hari ini,"ujar Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Anti Corruption Summit (ACS) 2016, di Universitas Gajah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (25/10/2016).

Dalam sambutannya itu Jusuf Kalla mencontohkan bahwa pejabat yang berani terima suap berbentuk uang tunai malam-malam, adalah salah satu contoh orang yang punya nyali. Menerima uang tunai malam-malam merupakan salah satu celah, karena memberikan suap dengan cara mentransfer uang atupun memberikan cek sudah tidak mungkin lagi.

"Setidaknya terima bungkusan malam-malam," ujar Jusuf Kalla yang membuat peserta forum tersebut tertawa.

Kasus menerima bungkusan uang malam-malam mirip dengan yang dilakukan mantan Ketua DPD RI. Irman Gusman. Pada 17 September lalu Irman Gusman ditangkap dini hari setelah didatangi kenalannya yang membawa uang tunai Rp 100 juta. Apakah Jusuf Kalla mencoba menyindir kasus Irman Gusman, dalam sambutannya itu ia tidak menyebutkan.

Dalam kesempatan itu ia mengimbau kepada para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sejenisnya yang peduli terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, untuk tidak merendahkan KPK karena tidak lagi banyak mengurus kasus kakap. Karena kondisi saat ini adalah sebuah pencapaian.

"Jangan ada LSM mengatakan KPK tidak bekerja karena tidak ada yang ditangkap. Jangan lupa kalau banyak yang ditangkap berarti KPK gagal, artinya orang masih (banyak) korupsi,"terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved