Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi Merasa Tidak Perlu Bentuk Badan Siber Nasional

Jokowi memahami bahwa Indonesia kini menjadi sasaran terbesar kedua serangan siber.

Editor: Johnson Simanjuntak
Dokumentasi Gontor TV
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di Resepsi Kesyukuran Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/9/2016). DOKUMENTASI GONTOR TV 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas mengungkapkan bahwa tidak perlu ada pembentukan Badan Siber Nasional sebagai lembaga baru.

"Untuk menangani masalah keamanan siber, tidak perlu mmbntuk lembaga baru mulai dari nol," ujar Presiden pada ratas yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Jokowi memahami bahwa Indonesia kini menjadi sasaran terbesar kedua serangan siber.

Hal itu terlihat kasus serangan siber sebesar 389 persen pada tahun 2015 yang menyerang pada sektor bisnis e-commerce.

"Munculnya ancaman kejahatan siber menjadi tantangan baru dari sisi kesiapan lembaga pemerintah apalagi ke depan kita ingin memperkuat ekonomi digital kita," kata Jokowi.

Namun, Jokowi menilai lebih baik apabila keamanan siber dioptimalkan pada lembaga-lembaga yang memiliki fungsi tersebut.

"Kita bisa manfaatkan, bisa kembangkan, bisa konsolidasikan dengan unit-unit di kementerian atau lembaga yang memiliki fungsi keamanan siber," kata Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved