Senin, 6 Oktober 2025

Cerita Ketua DPR yang Ingin Bangun Perpustakaan Terbesar di Asia Tenggara Namun Ditolak Publik

Akom ‎bercerita, dirinya berusaha memperbaiki internal DPR mulai dari hal-hal kecil sampai yang bersifat teknis.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Muhammad Zulfikar
Ketua DPR Ade Komaruddin diterima Group Director of Regional Newspaper Kompas Gramedia (Tribun), Herman Darmo, dalam kunjungannya ke redaksi Tribunnews.com, Senin (22/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Ade Komarudin berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Ade diterima langsung oleh Group Director of Regional Newspaper Kompas Gramedia (Tribun Network), Herman Darmo.

Mengawali pembicaraannya, pria yang akrab disapa Akom itu menceritakan komitmennya saat menjabat sebagai Ketua DPR. ‎

Sebagai Ketua DPR, dia menginginkan adanya perbaikan terhadap lembaga legislatif tersebut.

"Sejak 11 Januari 2016 saya menjabat sebagai Ketua DPR‎, saya berusahaa ingin memperbaiki keadaan. Tiga fungsi utamanya untuk legislasi, anggaran, perbaikan internal," kata Akom.

Akom ‎bercerita, dirinya berusaha memperbaiki internal DPR mulai dari hal-hal kecil sampai yang bersifat teknis.

Ia pun mengungkapkan bahwa berkeinginan membangun sebuah gedung perpustakaan di DPR.

Akom mendapat gagasan dari ‎teman-temannya yang sering melakukan diskusi dengannya di Forum Indonesia Muda agar dibangun sebuah perpustakaan.

Aspirasi bangun gedung perpustakaan itu berasal dari kelompok yang berlatar belakang aktivis perpustakaan.

"‎Ada diantara teman kita saking mencintai pengetahuan, aktivis perpustakaan jalanan yang dari perahu ke perahu mendorong agar diberdayakan minat membaca buku, menambah pengetahuan," tuturnya.

Akom lalu menyetujui untuk mewacanakan pembangunan perpustakaan tersebut, karena anggarannya pun tersedia. Dirinya pun berkomitmen untuk membangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara.

"Teman-teman kasih masukan ke saya, lalu saya tes di publik (wacana bangun perpustakaan). Daripada duit multiyears mubazir, kalau bisa (bangun perpustakaan) terbesar di Asia Tenggara. Anggarannya ada," katanya.

Namun, Akom menyayangkan sambutan masyarakat yang kurang setuju atas wacana pembangunan gedung perpustakaan tersebut.

Bukan malah didukung, DPR justru dikritik oleh masyarakat.

"‎Saya tidak menyalahkan publik, gagasan positif pun belum bisa diterima dengan baik. Begitu digebuki (dikritik), saya diamkan terus sampai sekarang," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved