Antisipasi Bom, Kapolri Perintahkan Semua Kantor Polisi Selektif Terima Tamu
Pernyataan Tito itu menyusul kasus bom Solo dan teror di Nice Perancis Selatan yang menewaskan banyak orang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan akan lebih selektif lagi dalam menerima orang-orang yang bertamu ke kantor polisi.
Pernyataan Tito itu menyusul kasus bom Solo dan teror di Nice Perancis Selatan yang menewaskan banyak orang.
Diutarakan Tito, markas polisi bertugas memberikan pelayanan ke publik sehingga tidak bisa tertutup layaknya barak militer.
"Kami akan perketat CCTV dan lebih selektif lagi dalam menerima tamu. Termasuk tetap menekankan fungsi pengawasan tanpa mempengaruhi pelayanan Polri yang humanis," tutur Tito, Jumat (15/7/2016) di Mabes Polri.
Seperti diketahui, belakangan terjadi aksi teror yang banyak menyedot perhatian publik. Pertama yakni teror bom bunuh diri di halaman Polresta Surakarta yang dilakukan oleh Nur Rohman dan langsung tewas di tempat.
Peristiwa teror kedua yaitu di Nice, Perancis Selatan. Pemerintah Indonesia mengutuk keras akti teror itu.
"Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan tersebut. Pemerintah juga menyampaikan simpati serta duka cita kepada keluarga korban," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal berdasarkan keterangannya, Jumat (15/7/2016).
Segera setelah memperoleh informasi tersebut pada dini hari ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi perintahkan Konsulat Jenderal RI Marseille yang membawahi wilayahPerancis Selatan untuk memastikan kondisi WNI di wilayah sekitar.
"Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Iqbal.
Namun demikian KJRI Marseille terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.
Berdasarkan data yang ada terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Perancis Selatan. Diantaranya terdapat sekitar 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Namun demikian Nice merupakan salah satu tujuan wisata utama selama musim panas saat ini.
Bagi WNI di sekitar Nice dan keluarga WNI di Indonesia yang memerlukan informasi, dapat disampaikan nomor Hotline KJRI Marseille +33618221283 dan Hotline Perlindungan WNI Kemlu 081290070027.
Diberitakan sebelumnya, pada 15 Juli 2016 dini hari telah terjadi serangan teror terhadap kerumunan massa yang sedang merayakan Bastille Day di Nice, wilayah Perancis Selatan.
Pelaku menggunakan truk untuk menabrak kerumunan dalam kecepatan tinggi dan diikuti dengan tembakan ke arah massa. Ororitas setempat memperkirakan sekurangnya 77 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut