Calon Presiden 2019
Nurhayati: Ani Yudhoyono Lebih dari Hillary Clinton
Nurhayati mengatakan masyarakat masih merindukan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengakui banyak masyarakat yang menginginkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden RI 2019.
Hal itu terlihat saat Demokrat menggelar kegiatan #SBYTourdeJava.
Nurhayati mengatakan masyarakat masih merindukan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau Pak SBY enggak mau kan ke Bu Ani. (Ani) Lebih dari Hillary Clinton dong," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan pihaknya memiliki figur sentral yang dapat membawa kebesaran Demokrat.
Ia pun sejak awal mendukung SBY.
"Saya dari dulu dukung Pak SBY. Artinya suami istri dong Pak SBY, Bu Ani tidak bisa dipisahkan," ujarnya.
Nurhayati mengakui SBY seringkali mengatakan tidak berkenan maju sebagai capres kembali.
Padahal, menurut Nurhayati, SBY dapat maju kembali sebagai capres kembali.
"Dua kali (jadi presiden) itu kan satu periode. Kalau sudah jeda harusnya boleh dong. Itu pemahaman saya. Tapi Pak SBY selalu berkata tidak, kita cari kader baru," katanya.
Kader, lanjutnya, kemudian berpikir bahwa SBY selama ini didampingi Ani Yudhoyono.
Sehingga timbul wacana Ani Yudhoyono untuk dicalonkan jadi presiden.
"Bu Ani mendampingi Pak SBY10 tahun. Bu Ani itu wakil ketua Demokrat. Dulu kan 2014 kan sempat ingin Bu Ani, tak enggak jadi maju," ujarnya.