Prahara Partai Golkar
Isu Papa Minta Saham Justru Kekuatan Setnov Galang Dukungan Kader Golkar
Ketua Fraksi Golkar di Parlemen itu akan menjadi kandidat paling kuat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Setya Novanto (SN) sekarang ini dianggap sebagai politisi Golkar paling berpengaruh setelah Aburizal Bakrie (ARB).
Jadi kalau maju dalam bursa calon ketum, Ketua Fraksi Golkar di Parlemen itu akan menjadi kandidat paling kuat.
Bahkan menurut Pengamat politik Adhie Massardi, isu "permufakatan jahat" dalam kasus PT Freeport yang dikemas di media sosial dengan #PapaMintaSaham justru akan menambah kekuatan mantan Ketua DPR itu dalam menggalang dukungan internal Partai Golkar.
"Karena para politisi Golkar paham bahwa dalam kasus ini Serya Novanto memang diskenariokan untuk dikorbankan," ujar Adhie Massardi, mantan juru bicara Presiden Gus Dur ini.
Sebab faktanya, kata dia, dalam sidang-sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), hal itu tidak terbukti.
Tapi MKD tetap memvonis bersalah berdasarkan pertimbangan persepsi yang sudah terlanjur terbentuk di ranah publik.
"Karenanya, majunya Setya Novanto dalam bursa caketum Golkar akan merangsang para politisi partai beringin itu untuk membuktikan tokohnya (SN) tidak bersalah," katanya.
"Di forum bursa caketum ini saatnya mereka menyatakan hal itu," ujarnya.
Sebab tempo hari, para politisi Golkar tidak berani melawan opini publik yang sudah di-enginering sedemikian rupa.
Apabila nanti Setya Novanto berhasil memimpin Golkar, kata dia, memang akan mempengaruhi citra Golkar.
Partai yang bermarkas di Slipi ini akan menjadi bulan-bulanan (di-bully) di media sosial. Tapi ini tidak akan lama.
Hal itu sama dengan saat Akbar Tandjung di tengah era hangat-hangatnya reformasi muncul sebagai ketua umum Golkar.
"Karena SN bukan tipe politisi pencari sensasi, di bawah kepemimpinannya Golkar akan berjalan santai. Oleh sebab itu, tak akan pernah "mengganggu" pemerintah dengan manuver-manuver politiknya," katanya.