Selasa, 30 September 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Aiptu Dodi Maryadi: Saya Bersyukur Masih Hidup Sampai Sekarang

Dalam pikirannya selalu terbayang sebuah musibah akan datang. Tapi ia mengaku tidak tahu musibah apa yang bakal terjadi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Korban bom Thamrin, Aiptu Budiono dan Aiptu Dodi Maryadi. 

Usai tertembak ia hanya mengingat anak dan istri untuk menahan rasa sakit.

Menurutnya tembakan dari pelaku ke tubuhnya rasanya sangat nyeri.

Saking sakitnya saat berada di ambulan yang membawanya dari RS Budi Kemuliaan menuju RSPAD, ia memegang kain berbentuk jaring yang menggantung di mobil. Ia lilit dan pelintir kain tersebut, saking tak kuasa menahan rasa sakit.

"Yang membuat saya kuat adalah anak dan istri. Yang saya ingat adalah mereka," paparnya.

Budiono ingat betul, saat tiba di RSPAD dia dengan cepat ditangani, baju yang menempel di badanya dilepas dengan cara digunting, karena ia tidak boleh banyak bergerak.

Namun setelah masuk ruang ICU, ia tidak ingat apa yang terjadi sebelum siuman empat hari kemudian.

"Saat bangun saya melihat anak istri saya berada di samping, dan saya bersyukur dapat melihat mereka lagi," katanya.

Sang istri, Rina Perdina berkaca-kaca saat suaminya menceritakan hal itu. Duduk disamping suaminya, ia mengatakan semoga kejadian tersebut adalah yang terakhir kalinya.

"Semoga ini yang pertama dan terakhir, meskipun itu merupakan risiko suami saya sebagai seorang polisi," katanya.

Sama seperti Budiono, Dodi pun mengaku hanya ingat keluarga saat menahan rasa sakit tembakan.

Selain itu, selama berada di ambulan dan di rumah sakit ia tak henti-hentinya membacakan istighfar.

"Mereka yang membuat saya kuat," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan