Senin, 6 Oktober 2025

Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Mojokerto dan Sukoharjo Beda Jaringan

Terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah yang ditangkap Densus 88 berbeda jaringan dengan empat terduga teroris yang ditangkap di Mojokerto, Jawa Tim

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah yang ditangkap Densus 88 berbeda jaringan dengan empat terduga teroris yang ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur.

‎"Terduga di Jawa Tengah dengan di Jawa Timur berbeda, bukan dari kelompok yang sama," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan, Senin (21/12/2015) di Mabes Polri.

Dikatakan dia, empat terduga teroris di Mojokerto dua diantaranya buronan lama Densus 88 yang berperan membuat Home industri bom di Klaten.

Sementara dua orang lagi yang turut diamankan tim berlambang burung hatu tersebut masih didalami perannya.

‎Sementara itu, penangkapan atas terduga AK (Abdul Karim), di Sukoharjo pada hari Sabtu (19/12/2015) merupakan pengembangan dari penangkapan DPO teroris di Majenang, perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.

Dimana pada Jumat (18/12/2015) pukul 13.00 WIB telah ditangkap terduga AS dan KH di kawasan Majenang. Saat keduanya tengah dalam perjalanan menuju ke Solo, Jawa Tengah.

Masih di hari yang sama, Jumat (18/12/2015) ‎pukul 16.30 ditangkap lagi dua terduga teroris di wilayah Kp Cihaji Kel/Kec Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Keduanya diketahui sebagai pengajar di ‎Pontren Al Mubarok Atturmudzi di Kp Babakan Nangerang Kel Singkup Rt 02/04 Kec Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Satu lagi merupakan santri di Pondok Pesantren yang berasal dari Sulawesi dan sudah tinggal selama 6 bulan.

Mereka ditangkap saat menggunakan motor hendak mengajar di pengajian daerah Mitra Batik, Kota Tasikmalaya.

‎Selain menangkap keduanya, polisi juga melakukan penjagaan ekstra ketat di pesantren tersebut.

‎"Penangkapan AK di Dukuh Sepat, 02/03 Desa Bulu, Kecamatan Bulu, kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah dilakukan di rumahnya yang juga dijadikan tempat penyimpanan barang-barang yang diduga akan digunakan untuk aksi teror," ucap Anton.

Ternyata rumah itu bukan rumah milik AK, melainkan rumah milik Pardi yang masih memiliki hubungan saudara dengan AK. Di rumah itu, ditemukan berbagai barang pembuat bom.

Berbagai barang bukti yang disita petugas diantaranya 1 buah pralon merk isano panjang 4 meter, 1 buah pralon merk titanium panjang 6 meter, power bank merk welkom 11.000 MAH, 2 HP nokia warna hitam, 2 HP samsung hitam, baterai panasonic 9 volt.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved