Minggu, 5 Oktober 2025

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Junimart: Riza Chalid Paling Dominan Saat Pertemuan Novanto-Maroef Sjamsoeddin

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan menggelar rapat pimpinan Jumat (11/12/2015) pukul 13.00 WIB.

Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat (kiri), Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Kahar Muzakir (kedua kiri), Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan), dan Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mendatangi Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (10/12/2015). Kedatangan MKD tersebut untuk meminjam bukti rekaman orisinal percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin terkait kasus perpanjangan kontrak Freeport. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan menggelar rapat pimpinan Jumat (11/12/2015) pukul 13.00 WIB.

Rapat digelar untuk menindaklanjuti kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.

‎"Pukul 1 hari ini kami rapim untuk menentukan langkah selanjutnya sesegera mungkin," kata Wakil Ketua MKD Junimart Girsang di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Junimart menegaskan Pengusaha Riza Chalid harus dipanggil MKD. Sebab dalam pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Petinggi Freeport Maroef Sjamsoeddin, Reza paling dominan berbicara.

"Dari mulai awal yang namanya Muhammad Reza harus dipanggil, harus dipanggil, kenapa demikian, Muhammad Reza yang paling tahu anatomi itu, dalam rekaman dia yang paling dominan, berbicara, harus jelaskan kepada publik," kata Politikus PDIP itu.

Apalagi, kata Junimart, pihak teradu yakni Setya Novanto tak mau menjawab mengenai Rekaman tersebut.‎ Menurut Junimart, pelanggaran etika dalam kasus Setya Novanto sederhana.

"Ada enggak pertemuan, kalau ada selesai kan begitu saja, kita kan ingin mendalami lebih jauh, kenapa Pak Maroef Sjamsoeddin tidak akan datang dalam pertemuan kalau Ketua DPR tidak akan datang, itu kan ada statement itu‎," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved