Presiden Minta IPB Kawal Gerakan Konsumsi Buah Dalam Negeri
Ke depan substitusi barang impor harus jadi produksi dalam negeri
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Saat berpidato dalam pembukaan Festival Buah dan Bunga Nusantara, Presiden Joko Widodo meminta kepada Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengawal revolusi oranye, atau gerakan konsumsi buah dalam negeri.
"Ke depan substitusi barang impor harus jadi produksi dalam negeri untuk perbaiki neraca perdagangan kita. Ini bisa asal ada yang kawal. IPB gerak siapkan benih, kawal manajemen, entah beri penyuluhan ke petani," ujar Presiden Jokowi di IPB, Jawa Barat, Sabtu (28/11/2015).
Presiden juga meminta IPB melakukan upaya sosialisasi, salah satunya menggelar festival semacam ini, namun berskala besar hingga menghadirkan pembeli internasional.
"Dihadirkan buyer-buyer internasional sehingga mereka tahu potensi kekuatan buah dan bunga nusantara bisa dipromosikan dan bisa dikenakan. Saya kerahkan kedutaan untuk hadirkan pembeli potensial di negara masing-masing. Tanggung jawabnya IPB. Jangan sampai ganti orang," kata Presiden.
Presiden mengatakan, pelibatan akademisi dalam rangka menanam pohon yang bisa menghasilkan buah yang berkualitas merupakan langkah pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat menyukseskan revolusi oranye ini.
"Saya yakin Insya Allah Indoensia Incorporation gabungan sisi pemerintah, akademik, dan pengusaha bisa gerak-sama-sama insya Allah jadi. Butuh waktu dan proses, tapi revolusi oranye harus dimulai. Yang tanggung jawab sekali lagi IPB," ucap Presiden.