Pengamat: Menteri ESDM dan Pertamina Hendaknya Satu Suara Soal Audit Forensik Petral
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mendesak Menteri ESDM Sudriman Said dan PT Pertamina untuk satu suara terkait hasil audit
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mendesak Menteri ESDM Sudriman Said dan PT Pertamina (Persero) untuk satu suara terkait hasil audit forensik Petral-PES.
Menurut Komaidi, jika memang tidak ada kerugian negara maka jangan katakan ada, tetapi jika benar-benar ada kerugian maka sampaikan ke publik. Hal itu masyarakat juga mendukung agar kerugian ini dibawa ke ranah hukum.
"Seharusnya apa yang disampaikan Menteri (ESDM) Sudirman Said dan Pertamina sama, karena dokumen audit dan auditornya adalah tim independen yang ditunjuk oleh Pertamina berdasarkan rekomendasi ESDM," kata Komaidi saat dihubungi Wartawan, Jumat (13/11/2015).
Komaidi juga meminta kepada Sudirman jika memang ada kerugian negara, agar melibatkan lembaga negara seperti KPK dan BPK. Supaya hasil audit rentang waktu 2012 sampai 2014 bisa dikembangkan sampai jauh sebelum tahun 2012.
Sebagaimana diketahui keberadaan Petral sudah ada sejak Pertamina dipimpin oleh Ari Soemarno yang notabene adalah kakak Kandung Menteri BUMN Rini Soemarno.
Terkait dugaan audit Petral-PES sengaja dibuat rentang waktu 2012-2014, hendak menutupi mark-up harga yang dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC-Pertamina) awal tahun 2009 yang saat itu dijabat oleh Sudirman Said sebagai Vice Presiden, Komaidi mengatakan semua kemungkinan ada.
"Hanya Tuhan dan Sudirman sendiri yang tahu, mengapa hal itu ditutup-tutupi," tandasnya.