Biaya Pesta Ultah Jero Wacik di Hotel Mewah Dibayar Pengusaha Tambang
Bekas Menteri ESDM Jero Wacik tidak menggunakan uang pribadinya saat merayakan ulang tahun ke-63 di sebuah hotel mewah pada tahun 2012 silam.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bekas Menteri ESDM Jero Wacik tidak menggunakan uang pribadinya saat merayakan ulang tahun ke-63 di sebuah hotel mewah pada tahun 2012 silam.
Pemilik sekaligus Komisaris Utama PT Trinergi Mandiri Internasional, Herman Afif Kusumo mengaku membayar uang senilai Rp 349.065.174 untuk acara tersebut berasal dari Direksi di PT Adaro Energy, Andre Mamuaya.
Hal tersebut terungkap saat Herman bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/11/2015).
Pernyataan itu sekaligus menepis kesaksian mantan pegawai PT Trinergi Mandiri Internasional, Ali Rahman. Dimana dalam kesaksian sebelumnya, Ali mengungkapkan bahwa dirinya disuruh atasannya Herman Afif Kusumo untuk pembayaran perayaan ulang tahun Jero pada 24 April 2012 di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan senilai Rp 349.065.174.
Pembayaran ke Hotel Puri Darmawangsa itu dilakukan via transfer melalui Bank BNI cabang Patra Jasa.
"Saat disidik di KPK, saya tanya li ingat bantuan acara ultah pak JW? seingat saya, kita disumbang Andre Mamuaya," kata Herman Afif Kusumo di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (9/11/2015) kemarin.
Herman mengakui dirinya dengan Andre merupakan kolega di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
"Andre Mamuaya jadi wakil ketua komite tetap bidang batubara kadin, Ali Rahman jadi kepala staf sekretariat, saya jadi wakil ketua energi dan mineral, jadi kolegial semua," katanya.
Kadin, kata Herman, bermitra dengan ESDM dan Komisi VII DPR RI. Jaksa sempat menelisik soal pemberian uang dari Andre Mamuaya.
"Jadi dalam kapasitas apa Andre Mamuaya berikan uang?," tanya jaksa KPK.
"Mungkin melihat figur pak Jero, saya tidak tahu," jawab Herman.
Saat bersaksi, Ali mengungkapkan bahwa Andre Mamuya merupakan direksi di PT Adaro Energy, di bidang pertambangan batubara. Menurut Ali, Herman dan Andre kolega di Kadin.
"Dia sama-sama di kadin," terang Ali.
Pemberian uang itu menjadi misteri lantaran Andre telah tutup usia. Disela-sela persidangan, Jaksa KPK enggan berspekulasi apakah uang dari Andri berasal dari PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pimpinan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir. Mengingat Andre telah meninggal dunia dalam kecelakaan di kawasan Sudirman, Jakarta beberapa tahun silam.