TB Hasanuddin Sebut Ajakan Pimpinan DPR Pakai Masker Gagal Fikir
Hal ini diungkapkan oleh politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin.
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap yang ditujukan oleh pimpinan DPR dalam sidang paripurna, Jumat (30/10/2015), dengan memakai masker dan bahkan memerintahkan seluruh anggota DPR untuk memakai masker dan shalat Istiqo dianggap telah gagal pikir. Hal ini diungkapkan oleh politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin.
"Harus diakui memang, bencana asap telah menyengsarakan ribuan rakyat, sekolah ditutup anak anak tak bisa belajar, penyakit ISPA meraja lela, penerbangan terhenti, nelayan tak bisa melaut. Negara tetangga pun protes dan belasan anak anak meninggal karena gagal nafas . Seluruh anggota DPR prihatin dengan bencana ini," ungkap TB Hasanuddin.
"Akan tetapi apakah solusinya dengan cara memakai masker saat sidang? Ini yang gagal pikir, mestinya sebagai anggota DPR yang memiliki kewenangan legislasi dan budgeting, melakukan upaya nyata sesuai kewenangannya. Misalnya, mendorong penambahan anggaran untuk kabupaten-kabupaten yang kena asap terutama untuk biaya pemadaman dan biaya pengobatan rakyat," sarannya.
Atau, lanjut TB Hasanuddin, membuat regulasi atgau Undang-undang larangan membakar lahan dll. Memakai masker saat sidang, menurutnya, bukanlah tindakan riil yang dibutuhkan rakyat, dan hanya jadi bahan ketawaan mereka yang benar-benar sesak nafas .
Pimpinan DPR memerintahkan anggota DPR memakai masker dan salat Istiqo juga kurang tepat, karena pimpinan DPR bukan komandan yang bisa memerintah fraksi lain. Sshalat Istiqo juga sudah kurang tepat waktunya, kata TB Hasanuddin lagi, mestinya sebulan yang lalu dilaksanakan.
"Saat ini beberapa daerah seperti Palangkaraya, Jambi dan Riau sudah jatuh hujan. Jangan sampai shalat Istiqo yang sakral itu dipakai jadi panggung politis pimpinan DPR. Sekali lagi, mari kita wujudkan keprihatinan kepada korban bencana asap ini dengan tindakan yang nyata , jangan cuma memakai masker seperti demontrans di luar tapi gunakan kewenangan DPR," kritik TB Hasanuddin.
" Dan kepada pimpinan DPR pun saya himbau untuk lebih banyak lagi belajar tentang leadership terutama kepemimpinan kolektif kolegial," sindir politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi I DPR ini lagi.