Kamis, 2 Oktober 2025

Gary Bicara dengan Evy Via Telepon, OC Kaligis: Saya Dengar Kok Mesra Banget Ya

PU KPK memutar rekaman pembicaraan antara istri muda Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti dengan M Yagari Bhastara alias Gary.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Istri muda Gubernur Sumatera Utara Evy Susanti serta dua anak buah OC Kaligis yaitu Yurinda Tri Achyuni alias Indah dan M Yagari Bhastara alias Gary menjadi saksi dengan terdakwa pengacara senior OC Kaligis, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (28/9/2015). Evy, Indah, dan Gary menjadi saksi perdana untuk OC Kaligis terkait kasus dugaan suap Hakim PTUN Medan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) memutar rekaman pembicaraan antara istri muda Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti dengan M Yagari Bhastara alias Gary.

Jaksa menghadirkan Gary sebagai saksi untuk terdakwa kasus suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan OC Kaligis.

Dalam sambungan telepon itu, Evy meminta Gary untuk berlibur ke Danau Toba sembari menunggu putusan Hakim PTUN.

"Nanti main aja ke (Danau) Toba sambil nunggu. Atau makan duren," kata Evy.

Gary tidak menjawab, dirinya hanya tertawa. Tidak terdengar jelas apa yang dibicarakan, namun keduanya berbincang sangat akrab.

"Saya dengar kok mesra banget ngomong ya, ada hubungan pribadi apa," kata OC Kaligis menimpali.

Suasana ruangan sidang mendadak riuh. Semua yang hadir pun menyoraki Gary.

"Saya sendiri ngga pernah dipanggil untuk makan duren," kata Gary.

Setelah itu Jaksa meminta Gary untuk menjelaskan apa yang dibicarakan dalam sambungan telepon tersebut.

"Jadi saat itu setelah tanggal 5 Juli Bu Evy nanya, kalau mau liburan di Toba bisa diantar Pak Bambang".

"Bu Evy mau cek tadi saat penyerahan (uang) ada ngga Pak OC, Bu Evy memastikan itu," kata Gary.

Diketahui, Evy memberikan AS$30 ribu untuk pengurusan gugatan di PTUN Medan, serta biaya perjalanan OC Kaligis dan anak buahnya ke Medan.

Sekali perjalanan, OC Kaligis meminta dikirimkan biaya Rp60 juta. OC Kaligis juga pernah meminta biaya tambahan untuk panitera PTUN Medan sebesar AS$2500.

Uang itu diberikan Evy melalui ajudan OC Kaligis yang bernama Taufik.

Evy pun mengikuti perkembangan sidang di PTUN Medan, termasuk pemberian uang kepada hakim PTUN Medan.

Hal ini terekam dalam pembicaraan telepon Evy dan Gary pada 5 Juli 2015, setelah OC Kaligis dan Gary menyerahkan uang ke hakim PTUN Medan.

"Deg-degan saya sampai nggak bisa tidur bang. Abang belum masuk, udah gitu bandara kebakaran, takut gitu".

"Jam 10 kan jarang-jarang orang begitu. Aku sampai tadi subuh tuh, ya Allah mudah-mudahan nggak apa-apa".

"Takut aku, takut jebakan ‘Batman’," kata Evy dalam rekaman sadapan yang diputar penuntut umum.

Sontak, Gary menjawab semua "aman". Walau begitu, Gary, dalam rekaman sadapan, sempat merasa hubungan komunikasinya dimonitor aparat penegak hukum.

Oleh karena itu, Gary yang semula menerima telepon Evy di telepon genggamnya, meminta Evy menelpon melalui telepon genggam Mustafa, orang kepercayaan Gatot.

Evy menyatakan dirinya takut Gary terkena operasi tangkap tangan (OTT). Pasalnya, seminggu sebelumnya, terjadi OTT DPRD.

Ketakutan Evy semakin menjadi, mengingat penyerahan pertemuan dengan hakim PTUN Medan dilakukan di hari Minggu.

Menurut Evy, sangat tidak lazim menemui hakim di tempat terbuka di hari Minggu.

"Sangat tidak lazim pertemuan diadakan di hari Minggu. Pak Kaligis (sebelumnya) bicara kepada saya mau menemui hakim".

"Dalam pikiran saya, kan itu terkait PTUN. Apapun itu, saya sudah menyerahkan semuanya kepada Pak Kaligis".

"Yang saya takutkan adalah takut terjadi apa-apa, dan itu kan impact-nya kepada Pak Gatot," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved