Foto Jenazah Korban Mina Dipajang di Ruangan Berukuran 60 Meter Persegi

Lapotan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWA.COM, MEKKAH- Menteri Lukman Hakim Saifuddin meninjau langsung tempat pemasaraan jenazah korban Mina di Muaishim, Mekkah.

Dijelaskannya foto-foto jenazah yang dirilis pemerintah Arab Saudi ternyata dipampang di sebuah ruangan berukuran 60 meter persegi.

Foto wajah jenazah menghiasi dinding ruangan tersebut disertai dengan nomor identitas yang melekat di tubuh korban.

Petugas PPIH yang melakukan proses identifikasi harus mengecek satu persatu foto tersebut dan mencocokannya dengan foto semasa hidup yang terdata di Siskohat dan e hajj.

“Ruangan seluas 60 meter persegi tersebut di setiap dindingnya ditempel foto-foto yang menjadi korban wafat. Setiap foto ada nomor kode dicocokkan dengan file atau atribut yang melekat pada jenazah,” ungkap Lukman di Mekkah, Senin (28/9/2015).

Mengingat jenazah sudah lebih dari dua hari, foto wajah jenazah pun sudah tidak terlalu baik karena mulai ada perubahan fisik.

Diakui Lukman, mulai berubahnya wajah jenazah menjadi persoalan teraendiri sehingga proses identifikasi butuh ketelitian.

Bila keadaan fisiknya dianggap cocok dengan data yang dimiliki, kemudian untuk memastikannya akan dilakukan pengecekan selanjut dengan barang-barang yang melekat di badan korban yang sudah di filekan di sebuah ruangan.

Bila cocok, baru bisa dipastikan siapa sebenarnya identitas jenazah.

"Diruangan tersebut akan diserahkan amplop coklat isinya barang-barang yang ada pada diri korban. Ada buku kesehatan, rute bus, jam tangan, dan gelang pengenal,” ungkapnya.

Hingga kini baru 1 107 foto jenazah yang dipublikasikan, sementara masih ada lima kontainer jenazah yang masih belum dirilis foto-fotonya.

Data terakhir ada 41 jemaah haji Indonesia yang berhasil teriswntifikasi menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa Mina pada 24 Septembetr 2015. Selain jemaah haji.

Ditemukan juga empat jenazah WNI yang menjadi Mukimin di Arab Saudi yang ikut menjadi korban dalam peristiwa yang menewaskan ribuan orang tersebut.