Bakal Disomasi Amel Alvi, BNN: Somasi Bentuk Pengawasan Masyarakat
Kepala Bagian Humas BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, menilai rencana somasi Amel Alvi merupakan bentuk pengawasan masyarakat kepada petugas.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Humas BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, menilai rencana somasi Amel Alvi merupakan bentuk pengawasan masyarakat kepada petugas.
"Itu bagian pengawasan masyarakat terhadap kinerja penyelenggaraan negara oleh petugas-petugas jajaran BNN dalam hal P4GN," tutur Kombes Pol Slamet Pribadi kepada wartawan, Sabtu (29/8/2015).
Amel Alvi merasa keberatan atas tindakan razia yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan. Kuasa hukum Amel, Minola Sebayang menuturkan akan mensomasi pihak BNNP.
"Kami akan somasi agar ada klarifikasi dan permintaan maaf. Agar dari surat klarifikasi itu bisa kita sampaikan ke media," ujar Minola, ketika ditemui usai mengisi acara 'Rumpi', di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2015).
Minola menegaskan, tes urine yang dilakukan kepada Amel hasilnya pun negatif. Namun, ia tidak suka cara razia yang dilakukan pihak BNNP Sulawesi Selatan.
"Setelah dipelajari, sikap dan tindakan yang dilakukan BNNP ini tindakan yang memalukan Amel di depan publik. Tentu ada caranya, misal ambil identitas dan panggil satu-satu, untuk mencegah urine yang tertukar," terangnya.
"Razia kan sikapnya operasi rahasia, tetapi dateng dengan media. Ini pemberantasan atau pemberitaan?. Sikap yang diterima Amel lebih buruk dari tersangka narkoba," lanjutnya.
Amel mengaku dipermalukan saat razia yang dilakukan BNNP tersebut. Padahal saat itu ia baru membawakan dua buah lagu lewat alat DJ.
"Aku malu dong, di sana aku mau menghibur. Nyatanya aku ngga bisa (menghibur) karena ada razia," ujar Amel.