Selasa, 30 September 2025

Kinerja Tak Memuaskan, DPR akan Panggil Dirut Pertamina

PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang buruk sepanjang paruh pertama 2015.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Kinerja Tak Memuaskan, DPR akan Panggil Dirut Pertamina
NET
Kurtubi, pakar perminyakan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang buruk sepanjang paruh pertama 2015. Hingga Juni 2015, pendapatan perusahaan migas pelat merah ini mengalami penurunan hingga 40,69 persen menjadi 21,79 miliar dollar AS dari periode sama tahun lalu.

Padahal harga minyak dunia perlahan-lahan menurun. Harga minyak dunia sudah mencapai 42 dollar AS per barelnya.‬

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto. Dia menilai bisa saja Dwi posisinya digantikan, lantaran tak bisa menangani kinerja PT Pertamina yang mengalami kerugian.

Dirinya menegaskan harusnya dengan harga BBM yang murah dan tidak subsidi seharusnya Pertamina tidak merugi.‬ "Iya, bisa saja (dicopot). Sebenarnya harga minyak dunia yang relatif murah, dan harga BBM kita sudah tidak subsidi. Saya tidak jelas kenapa Pertamina merugi,” ujar Kurtubi saat dikonfirmasi, Jumat (21/8/2015).‬

Kurtubi menuturkan, dengan turunnya harga minyak mentah, seharusnya bisa menjadi momen meningkatkan perekomomian nasional.‬

‪"Ini bisa menjadi momen percepat ekonomi, menurun dengan harga minyak ini ada peluang. Dengan cara menurunkan harga premium, maka ekonomi kita akan meningkat," tuturnya.

‪Sementara itu, terkait dengan harga BBM, Wakil Ketua Komisi VII, Satya Widya mengatakan DPR akan memanggil pihak Pertamina untuk membuka dasar perhitungan harga BBM.‬

‪"Kita akan panggil Pertamina untuk membuka dasar penghitungan, supaya jelas di masyarakat. Karena apabila tidak ada koreksi setiap tiga atau enam bulanan, maka selesih harga di bebankan kepada masyarakat," kata Satya.‬

‪Satya mempertanyakan kemajuan terkait pembelian minyak bumi secara langsung dari negara-negara produsen minyak oleh Pertamina.‬ "Pembelian minyak secara langsung dapat memotong rente pembelian minyak, negara bisa lebih hemat dalam pengadaan impor minyak bumi (tanpa melalui trader). Tujuannya kan bagus tapi belum terlaksana," tegas dia.‬

‪Diketahui, PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang buruk sepanjang paruh pertama 2015.

Beruntung, di tengah anjloknya pendapatan, beban pokok dan beban usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 35,26 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu menjadi 20,22 miliar dollar AS.‬

‪Namun itu tidak cukup untuk menyelamatkan perolehan laba perusahaan. Terbukti, laba bersih semester I 2015 turun menjadi 570 juta dollar AS dengan EBITDA mencapai 2,32 miliar dollar AS. Laba bersih ini menurun sebesar 96 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai 1,13 miliar dollar AS.‬

‪Pertamina menanggung kerugian cukup dalam karena tidak dinaikkannya harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan. Pemerintah mencatat, rugi yang ditanggung akibat harga BBM mencapai Rp 12,6 triliun hingga Juli.‬

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan