Yunani Krisis, Pemerintah Jangan Tambah Utang Luar Negeri
Perekonomian global saat ini dalam kondisi tak pasti usai Yunani mengalami gagal bayar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian global saat ini dalam kondisi tak pasti usai Yunani mengalami gagal bayar (default). Hal ini berdampak kepada situasi ekonomi yang tak menentu.
Anggota DPR RI Komisi XI, Wilgo Zainar, meminta pemerintah jangan menambah utang baru luar negeri. Karena situasi bangkrutnya Yunani bisa berdampak kepada pelemahan mata uang rupiah.
"Pinjaman dalam valuta asing nanti semakin menambah utang luar negeri," ujar Wilgo, Rabu (8/7/2015).
Willgo mengakui, dampak krisis Yunani terhadap Indonesia masih sangat kecil saat ini. Pasalnya Yunani bukan mitra dagang utama tanah air. Namun efek utamanya terjadi pada investor yang menggunakan mata uang Euro.
"Kejatuhan ekonomi Yunani akan mengganggu psikologis investor terhadap Euro," ungkap Wilgo.
Wilgo menambahkan krisis utang negeri para dewa itu secara tidak langsung ikut menekan bursa saham dan nilai tukar mata uang Indonesia. Selain itu bangkrutnya Yunani, membuat mata uang rupiah melemah dan akan berdampak kepada semua mata uang.
"Hal ini akan membuat dolar Amerika Serikat semakin menguat terhadap seluruh mata uang di dunia," papar Wilgo.