Presiden Jokowi Sarankan Dana Besar Calon Jamaah Dikelola Sesuai Syariah
Presiden Joko Widodo menyarankan dana besar calon jemaah haji tak hanya mengendap, tapi bisa diinvestasikan ke usaha lain yang aman dan sesuai syariah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo menyarankan dana besar calon jemaah haji tak hanya mengendap, tapi bisa diinvestasikan ke usaha lain yang aman. Mengingat daftar tunggu calon jemaah dari tahun ke tahun semakin panjang.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, menyampaikan Presiden Jokowi menginginkan investasi berbasis ekonomi syariah ini harus bisa memberi nilai lebih bagi pelayanan calon jemaah haji.
"Invesatai berbasis ekonomi syariah ini harus bisa memberi nilai lebih bagi pelayanan calon jemaah haji," ungkap Teten saat menjelaskan arahan Presiden dalam rapat terbatas yang membahas pembentukan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) dan Kesiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2015/1436 H di Istana Bogor, Jawab Barat, Jumat (5/6/2015).
Sesuai perintah Undang-Undang No 34 Tahun 2014, Presiden meminta Menteri Agama mempercepat pembentukan BPKH agar pengelolaan dana yang telah disetorkan calon jemaah Haji dapat dioptimalkan secara efisien, transparan, dan akuntabel.
Presiden juga meminta penguatan pengawasan pelaksanaan haji agar penyelenggaraannya dapat berjalan lancar.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, karena daftar tunggu calon jemaah haji makin panjang maka akumulasi dana haji semakin besar. Dana haji perlu dikelola dengan asas sesuai prinsip syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel.
Tujuan pengelolaan keuangan haji, menurut Lukman, adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji, meningkatkan rasionalitas dan efisiensi penggunaan BPIH, serta meningkatkan kemaslahatan umat Islam.
Pengelolaan dana keuangan haji akan dilakukan oleh BPKH, badan hukum publik dan bersifat mandiri serta bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama. Meski begitu BPKH bukan unit struktural Kementerian Agama.
Terkait persiapan penyelenggaraan haji 2015/1436H, Menteri Agama menyampaikan bahwa sehubungan adanya renovasi Masjidil Haram, untuk tahun ini kuota jemaah haji asal Indonesia adalah 168.800 orang.
Menurut rencana, kloter pertama akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015. Kabar gembiranya, seluruh keberangkatan dari 12 embarkasi akan langsung mendarat di Madinah. Selain memperpendek jarak tempuh, juga menghemat tenaga dan stamina jemaah, serta efisiensi pengadaan transportasi, akomodasi dan konsumsi.
Selain itu untuk transportasi lokal akan disediakan bus salawat yang beroperasi 24 jam. Bus ini diperuntukkan bagi jemaah yang tinggal dalam radius dua kilometer atau lebih di luar Masjidil Haram, Mekkah.