Minggu, 5 Oktober 2025

Polri Vs KPK

Pengamat Nilai Jokowi Dihambat Partai Pendukungnya

Padahal menurutnya, Jokowi tidak dapat di impeachment karena kinerja.

Editor: Hasanudin Aco
Muhammad Zulfikar/Tribun Jakarta
Prof Ikrar Nusa Bhakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Ikrar Nusa Bhakti, menilai kinerja yang ditunjukkan oleh presiden Joko Widodo belum maksimal dalam 100 hari pemerintahannya.

Menurutnya, presiden Jokowi kerap menemui hambatan dalam menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

"Hambatan utama kinerja presiden adalah partai pendukungnya sendiri. Partai yang ajukan namanya sebagai presiden, PDIP," kata Ikrar dalam 'Diskusi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK' di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (29/1/2015).

Ikrar menuturkan, tidak bisa dibayangkan seorang kader PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintahan Jokowi tidak berlangsung lama.

Padahal menurutnya, Jokowi tidak dapat di impeachment karena kinerja.

"Partai ini benar-benar amburadul," tuturnya.

Masih kata Ikrar, PDI Perjuangan juga menjadi penyebab terjadinya kisruh antara KPK-Polri.

Hal itu terkait pernyataan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membeberkan bahwa Ketua KPK Abraham Samad kerap melakukan pertemuan dengan partai pemenang Pileg 2014 tersebut.

"Kalau ada enam kali pertemuan Abraham Samad bertemu PDIP, karena partai itu memberikan kesempatan. Kalau Abraham nakal, PDIP juga nakal," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved