Dede Yusuf Protes Rencana Pemerintah Galakkan Gerakan Minum Jamu
Tujuannya apa? Jamu yang mana? Ada jamu yang natural tradisional, ada yang campuran kimia. Apakah sudah punya data pembedanya?" kata Dede.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf, mempertanyakan rencana pemerintah memulai gerakan sehat minum jamu di semua kantor pemerintahan.
Ia menanyakan tujuan pemerintah meluncurkan program tersebut.
"Tujuannya apa? Jamu yang mana? Ada jamu yang natural tradisional, ada yang campuran kimia. Apakah sudah punya data pembedanya?" kata Dede ketika dikonfirmasi, Jumat (19/12/2014).
Menurut Dede Yusuf bila ingin menghidupkan industri jamu tradisional maka pemerintah harus membuat kebijakan yang tepat.
Ia mencontohkan izin dikeluarkan untuk pembibitan tumbuhan-tumbuhan obat lalu rumah produksi jamu sebagai dukungan pemerintah di sektor pariwisata.
"Sehingga setiap turis yang datang akan didorong membeli jamu jika berkunjung ke Indonesia. Seperti di Korea turis dipaksa masuk ke House of Ginseng dan membeli Ginseng oleh tiap travel wisata disana," kata Anggota Dewan Pembina Demokrat itu.
Sebelumnya, Menteri PMK Puan Maharani menuturkan jamu tersebut harus produksi tradisional, agar produk dalam negeri bisa bertaraf internasional saat menghadapi serbuan produk asing di Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Sementara, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengungkapkan minum jamu lebih sehat daripada obat herbal asal luar negeri. Selain menyehatkan badan, Rahmat menilai dengan mengkonsumsi jamu bisa meningkatkan produk dalam negeri.
"Daripada kita minum obat herblal impor, kita harus cintai produk dalam negeri," ujar Rahmat.