Selasa, 30 September 2025

Ketua DPRD Bangkalan Ditangkap KPK

KPK Janji Miskinkan Keluarga Fuad Amin

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan memiskinkan tersangka suap Ketua DPRD Bangkalan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Dany Permana
Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron (berompi tahanan) memasuki gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan, di Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2014). Fuad ditahan KPK dalam kasus dugaan suap terkait jual beli pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan memiskinkan tersangka suap Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron. Hal itu guna membongkar 'korupsi dinasti' mantan Bupati Bangkalan itu.

Merealisasikannya, diungkapkan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto pihaknya akan terus memburu harta-harta milik Fuad yang dicurigai berasal dari hasil tindak pidana korupsi selama menjabat sebagai penyelenggara negara. Baik yang di Indonesia, luar negeri, maupun dalam penguasaan keluarga Fuad Amin. (Baca juga: Petugas KPK Menyamar Broker Vila saat Tangkap Fuad Amin)

"Fuad Amin memang yang agak beda itu kekayaannya dahsyat luar biasa. Kalau yang saya sudah dengar informasinya (dari penyidik) kekayaan Fuad cukup banyak, terutama aset-aset rumah," kata Bambang Widjojanto berbincang dengan wartawan di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (14/10/2014).

Sejauh ini, kata Bambang sudah beberapa aset milik politikus Partai Gerindra itu disita penyidik. Diyakininya jumlahnya terus bertambah. Bila terpenuhi unsur-unsurnya, Fuad juga akan ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang.

"Memang ada cukup banyak harta disita yang diduga milik Fuad. Kami juga sedang menunggu teman-teman penyidik apakah ingin mengembangkan kasus ini atau tidak," kata Bambang.

Bambang sendiri tak menyoalkan jika Fuad tak kooperatif menjalani proses hukum yang ada. Yang utama, tegas Bambang, pemiskinan seorang pelaku korupsi harus terus digalakkan.

"Jadi kalau pun dia gak kooperatif bagi KPK gak masalah," tekan Bambang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan