Penyerangan Barak Brimob di Batam
KSAD dan Kapolri Diperintahkan Lakukan Konsolidasi ke Kesatuan Masing-masing
Tedjo Edhy Purdijatno memerintahkan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman turun ke Batam.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Gusti Sawabi
Tribunnews.com, JAKARTA-- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman turun ke Batam.
Dijelaskan, kedua petinggi TNI dan Polri ini diminta untuk turun langsung melakukan konsolidasi ke kesatuan masing-masing terkait bentrokan TNI Batalion 134 Tuah Sakti dan Brimobda Kepri.
"KSAD sudah di sana, tadi malam lewat Singapura. Pagi tadi Kapolri jam setengah 8 sudah ke Batam. Dua-duanya sudah saya minta untuk melakukan konsolidasi kesatuannya masing masing," ungkap Menkopolhukam, di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Lebih lanjut kata dia, Ketidak-puasan atas penanganan kasus pada bulan September lalu, yakni bentrokan mengakibatkan empat anggota TNI menderita luka tembak menjadi salah satu pemicu penyerangan Mako Brimobda Kepri.
Saat itu, peristiwa bermula ketika tim dari Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepri dibantu anggota Brimob, sedang melakukan penggerebekan salah satu gudang penimbunan BBM ilegal. Belakangan diketahui, anggota TNI Bataion 134 terlibat dalam aksi penimbunan BBM ilegal tersebut.
"Ada ketidakpuasan dari penganganan yang lalu, kasus bulan September. Kemudian namanya anak-anak muda ini mereka ketemu di jalan saling pandang pandangan kemudiam cekcok lalu bisa dipisahkan," ungkap
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, di Kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Namun, masing-masing anggota TNI maupun Brimob kembali ke satuannya dan memprovokasi rekan-rekan mereka yang lain.
"Mungkin dari antara mereka memprovokasi teman-temannya sehingga terjadilah. Dari polri juga waktu itu masih bersenjata. Juga dari TNI tidak mengindahkan perintah atasan, dia membongkar gudang senjata dan menembakkan," jelas Menkopolhukam.
Tapi, dia tegaskan, penembakan tidak diarahkan kepada orang per orang. "Hanya menembak ke atas. Kerusakan yang terjadi di Mako Brimob itu akibat lemparan batu, kayu dan sebagainya. Jadi bukan karena tembakan," ujarnya.
Jadi positif buntut kejadian September lalu? Hal itu dibenarkan Menkopolhukam. "Betul demikian," kata dia.
Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalion 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan pengerusakan.
Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan kali ini. Peristiwa ini bukan kali ini saja terjadi di Batam. Sebelumnya, pada bulan September lalu, bentrokan serupa mengakibatkan empat anggota TNI menderita luka tembak.
Saat itu, peristiwa bermula ketika tim dari Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepri dibantu anggota Brimob, sedang melakukan penggerebekan salah satu gudang penimbunan BBM ilegal. Belakangan diketahui, anggota TNI Bataion 134 terlibat dalam aksi penimbunan BBM ilegal tersebut.