Jumat, 3 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Ini Calon Ketum Golkar Pro Jokowi dan Anti Jokowi Versi Soesatyo

"Munas ini pertarungan Golkar, apakah akan ke kiri pro pemerintah atau kanan ke oposisi," kata Soesatyo.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Dany Permana
Wakil Presiden yang juga kader Partai Golkar, Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (dua kiri), Ketua Pelaksana HUT Golkar, Mahyudin (dua kanan), dan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (kanan) menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam acara Ulang Tahun ke-50 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014). Demi menghormati pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Partai Golkar yang lahir pada 20 Oktober 1964 akhirnya mengundurkan perayaannya menjadi tanggal 28 Oktober 2014. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Golkar rencananya bakal menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada awal tahun 2015.

Dalam ajang tersebut, salah satu yang dibahas ialah sikap partai berlambang pohon beringin tersebut, mendukung pemerintahan Jokowi-JK atau berada di luar pemerintahan.

"Munas ini pertarungan Golkar, apakah akan ke kiri  pro pemerintah atau kanan ke oposisi," kata Wakil Ketua Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senayan, Rabu (12/11/2014).

Menurutnya, dari beberapa latarbelakang figur yang akan maju sebagai calon ketua umum, menggambarkan dua kubu masing-masing.

Pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo diantaranya Agung Laksono, Agus Gumiwang, dan Airlangga Hartarto termasuk dalam kelompok pendukung pemerintah. Sementara, MS Hidayat dan Aburizal Bakrie termasuk tokoh Koalisi Merah putih atau oposisi.

Namun Bambang mengklaim mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar menilai Ical berhasil mengurus partai hingga menjadi pimpinan di parlemen saat ini.

"Saya belum tahu beliau maju atau tidak, tapi memang sebagian daerah meminta maju," kata Bambang.

Anggota Komisi III DPR ini mengaku tidak tahu alasan mayoritas DPD tersebut kembali mendukung Ical.

"Tentu meraka punya alasan masing-masing. Saya tidak mengatakan 34 DPD mendukung Ical maju, tapi sebagian besar mendukung pak Ical maju," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved