Selasa, 30 September 2025

Berita Eksklusif Jakarta

Program Keluarga Berencana Salah Kaprah

"Dulu BKKBN bilang, kalau punya dua anak, keluarga akan hidup bahagia. Ternyata enggak seperti itu."

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Para pemudik tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, menggunakan Kapal Motor (KM) Dharma Kartika III, Selasa (30/7/2013). Arus mudik lebaran masih relatif sepi. Keramaian arus mudik diprediksikan terjadi pada H-7 lebaran. (TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTYAWAN) 

Sonny menegaskan, ia siap membantu presiden bukan hanya dalam mengidentifikasi masalah, namun juga untuk menemukan jalan keluarnya. Contoh solusi yang dipikirkan Sonny atas berbagai masalah di Indonesia saat ini antara lain adalah mendirikan sekolah bagi warga usia 30-40 tahun yang latar belakang pendidikannya minim atau tidak lulus SD. Tenaga kerja Indonesia juga memiliki kekurangan pada penguasaan keterampilan seperti bahasa Inggris, komputer, dan kewirausahaan.

Sonny juga pemikiran untuk mengusulkan supaya SD dan SMP digabung saja. Hal tersebut akan membantu para orangtua murid agar tidak kerepotan mencarikan sekolah bagi anaknya yang baru lulus SD. "Kalau SD dan SMP digabung kan tinggal pindah kelas tanpa pindah sekolah. Itu solusi konkrit," ujarnya.

Sonny mengatakan, semua program pemerintah sebaiknya didasarkan pada data kependudukan tunggal. Program sebagus apapun, akan lebih optimal jika didudukung data kependukan. Menurutnya hampir semua kementerian membutuhkan data penduduk. "Kementerian kesehatan, kementerian pertanian, kementerian energi, semuanya membutuhkan data penduduk," jelasnya. (Tribunnews.com, Rahmat Patutie)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan