Selasa, 7 Oktober 2025

Politikus Gerindra: Lempar Kotoran Hewan, Wujud Apresiasi FPI

Namun, karena aksi demonstrasi berujung ricuh membuat pihak DPRD DKI menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Editor: Rendy Sadikin
Warta Kota/Henry Lopulalan
Seorang anggota Front Pembela Islam (FPI) diamankan oleh petugas saat terjadi kerusuhan menyusul aksi unjuk rasa massa FPI di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014). Ratusan anggota FPI berdemo menolak Wakil Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi gubenur, yang berujung bentrok di depan Gedung DPRD dan di depan Balai Kota. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Muhammad Sanusi mengatakan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD DKI Jakarta adalah wajar dalam proses demokrasi.

Namun, karena aksi demonstrasi berujung ricuh membuat pihak DPRD DKI menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Ini merupakan rumah rakyat jadi boleh saja berdemo. Tapi, masalahnya adalah berujung kericuhan. Sehingga berdasarkan Undang-Undang, kami serahkan ke pihak kepolisian," kata Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/10).

Menurutnya, lemparan kotoran hewan merupakan bentuk apresiasi dari para pengunjuk rasa. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar ketika melakukan aksi unjuk rasa. Dia mencontohkan ketika para pendemo membawa kepala kerbau dalam melakukan aksinya.

"Karena berujung anarkis kami serahkan ke aparatur hukum," tuturnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved