SBY: Keputusan dan Kewenangan Cetak Uang di Australia Tahun 1999 ada pada BI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi isu yang dihembuskan situs antikerahasiaan Wikileaks.
"Karena saya ingin segala sesuatunya terang benderang di negeri ini. Semangat kita sama untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Karena diberitakan seolah-olah ada korupsi, saya berharap saudara-saudara kita yang ada di KPK bisa mendengarkan apa yang saya sampaikan ini," tegasnya.
Diberitakan, Wikileaks menyebut ada 17 individu dalam kasus itu. ”Setiap Perdana Menteri Malaysia atau mantannya, Presiden Vietnam saat ini Truong Tan San, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (yang juga dikenal sebagai SBY), mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri (yang juga dikenal sebagai Mega) dan saat pemimpin partai politik PDIP, dan 14 pejabat senior lainnya,” lanjut dokumen Wikileaks.
”Dan kerabat dari masing-masing tokoh negara, yang secara khusus tidak disebutkan namanya yang sedang dalam penyelidikan kasus korupsi,” imbuh dokumen itu.
Dokumen tersebut juga secara khusus melarang publikasi urutan tokoh-tokoh terkait oleh perwakilan Australia untuk ASEAN, Gillian Bird, yang baru saja ditunjuk Australia sebagai Duta Tetap untuk PBB.