Pemilu 2014
JPPR: Pengeluaran Dana Kampanye Lima Partai Lebih Besar dari Penerimaan
Dari 12 partai politik ada lima parpol di mana total pengeluaran laporan awal dana kampanyenya lebih besar dari penerimaannya.
TRIBUN, JAKARTA - Dari 12 partai politik nasional peserta Pemilu 2014, ada lima parpol di mana total pengeluaran laporan awal dana kampanyenya lebih besar dari penerimaannya. Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mempertanyakan selisih tersebut.
Manajer Koordinator JPPR, Sunanto, mengungkapkan lima partai tersebut antara lain Partai Nasdem, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Ini memunculkan pertanyaan bagi publik, selisihnya itu didapat dari mana? Ini memberikan petanda memang laporan awal dana kampanye tersebut dibuat asal jadi saja," ujar Sunanto dalam konferensi pers di Media Center KPU, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
JPPR merinci, total penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye Partai Nasdem berjumlah Rp 78.347.025.989. Tapi, pengeluaran dana kampanye partai itu lebih banyak sekitar Rp 500 juta, yaitu Rp 78.831.580.900.
Sedangkan penerimaan laporan awal dana kampanye PDI Perjuangan Rp 205.751.795.002, dengan pengeluaran sebesar sekitar Rp 1,2 milyar, yaitu Rp 207.039.025.439. Penerimaan dana kampanye Partai Golkar Rp 150.071.527.722.
Adapun penerimaan dana kampanya Partai Gerindra sebesar Rp 210.691.081.795 dengan total pengeluarann lebih besar, yakni sekitar Rp 2 juta, yaitu 210.692.341.795. Untuk penerimaan dana kampanye PPP Rp 57.953.479.461 dengan pengeluaran Rp 98.225.535.574.
Adanya selisih ini, sambung Sunanto, bukti bahwa parpol tak serius menyiapkan laporan dana kampanyenya. Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum harus bertanggung jawab atas buruknya laporan dana kampanye parpol.