Konvensi Demokrat
AMM: Alih Generasi Secara Damai Bukti Demokrasi Kian Matang
Saat ini bangsa Indonesia masih berada dalam proses pematangan demokrasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini bangsa Indonesia masih berada dalam proses pematangan demokrasi. Pemilu 2014 kedepan adalah momentum menguji kematangan itu. Pemilihan legislatif akan berlangsung beberapa hari lagi, dan akan disusul Pemilu Presiden.
Demokrasi kita sedang di persimpangan jalan dan menghadapi tantangan besar dalam memuluskan proses alih generasi. Pemuda tidak bisa lari dari tanggung jawab mengemban tugas menyukseskan agenda alih generasi yang sedang kita songsong. Keterlibatan generasi muda dalam proses transisi demokrasi harus mempertimbangkan prinsip peralihan kekuasaan secara damai.
Demikian disampaikan Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa dalam Sarasehan Dies Natalis ke 33 Unisma Malang, Jumat (28/3/2014).
Menurut Cak Ali, panggilan akrabnya, bangsa Indonesia telah melewati critical moment dalam proses berdemokrasi. Kita tidak mungkin kembali berbicara tentang Indonesia yang rapuh. Kesadaran akan nilai-nilai pluralisme dalam bingkai kebhinekaan harus menjadi dasar menyukseskan pesta demokrasi dengan damai.
“Para pemuda harus memikirkan langkah-langkah cerdas dan inovatif dalam menyongsong era baru demokrasi Indonesia. Para pemuda harus menggunakan hak pilihnya dan menjunjung tinggi prinsip peralihan kekuasaan secara damai,” tegas Cak Ali yang juga Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini.
Sejak reformasi 1998, agenda ”demokratisasi” telah memasuki usia akil balig (15 tahun). Pendewasaan politik kita sedang diuji daya tahannya. Ibarat menggali sumur untuk mencari air jernih, kita masih menggali sampai 15 meter saja. Air yang kita peroleh pun masih banyak keruhnya. Kita harus terus mengupayakan kualitas kejernihan demokrasi yang bagus.
“Kita patut mengapresiasi segala upaya untuk mengakselerasi tingkat kualitas demokrasi saat ini. Yang perlu diwaspadai adalah munculnya sikap apatis dan skeptis dari kalangan muda terhadap proses politik demokrasi. Para pemuda harus ikut serta secara aktif tingkatkan kualitas demokrasi,” ungkap Cak Ali.
Demi mendorong kualitas demokrasi, Cak Ali mengajak generasi muda untuk jernih dan selektif dalam memilih calon pemimpin dan calon wakil rakyat. Ketelitian dalam mengamati rekam jejak sang calon pemimpin harus dikedepankan.
“Untuk perbaikan kualitas Indonesia kedepan, mari kita pilih wakil rakyat dan pemimpin yang jelas kualitas dan rekam jejaknya. Kita tidak boleh terbuai dengan entertainment politik. Harus kita lihat betul kapabilitas dan integritasnya. Jangan sampai kita memilih kucing dalam karung,” ajak Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Ali juga mengingatkan bahwa jalan setapak demokrasi Indonesia masih panjang. Cita-cita menjadi negara demokrasi yang kuat dan disegani masih harus terus diperjuangkan. Proses alih generasi juga bermakna transformatif yang membutuhkan keringat dan pengorbanan para pemuda.
“Bila kaum muda masa kini acuh tak acuh, enggan berpartisipasi, maka kita akan semakin susah bermimpi akan Indonesia yang besar dan berdaulat,” tandas Capres dengan visi kepemimpinan Indonesia AMM (Adil Makmur berMartabat) itu.