Kemenhan Pesan 23 AMX-13 ke Pindad
Wamenhan menyebutkan kelebihan buatan Pindad karena mampu menyesuaikan postur prajurit dan kebutuhan operasional
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana memesan sebanyak 23 tank ringan AMX-13 untuk tahap pertama ke PT Pindad.
"Kami berencana membuat 23 unit untuk pesanan pertama. Namun, kami bakal teruskan karena masih 400 populasi IMX 13 yang harus kita retrofit (modifikasi)," ujar Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, saat inspeksi di PT Pindad, Bandung, Rabu (26/3).
Sjafrie yang juga menjabat sebagai high level comittee (komite yang terdiri dari Kememhan, Bappenas, dan Kementerian Keuangan) menginspeksi kemampuan PT Pindad memenuhi kebutuhan kementerian pertahanan berkaitan modernisasi alat utama sistem senjata (alutista) yang produksi PT Pindad.
"Saya melihat ada kemajuan, Pindad menampilkan satu prototipe tank ringan IMX 13 yang kita modifikasi teknologinya lebih tinggi daripada sebelumnya," katanya.
Ia mengharapkan finalisasi pesanan pertama itu pada 5 Oktober 2014 karena merupakan terminasi dari kabinet Indonesia Bersatu Kedua.
Selain itu, Sjafrie mengharapkan retrofit 400 populasi AMX 13 bisa terselenggara pada tahun anggaran 2015-2019. Wamenhan juga mengatakan Kemenhan ingin memesan 250 panser Anoa untuk kebutuhann TNI. Ada juga produk baru yaitu kendaraan intai.
Menurut Sjafrie kendaraan intai ini bisa digunakan untuk mengangkut personel dengan kecepatan yang lebih tinggi. Prototipe kendaraan intai ini, imbuhnya, sedang dibuat dan nantinya dipakai oleh pasukan khusus TNI Angkatan Darat (AD).
Wamenhan menyebutkan kelebihan buatan Pindad karena mampu menyesuaikan postur prajurit dan kebutuhan operasional sehingga amat meyakinan prajurit. "The man behind the gun, harus cocok. Bahkan, sekarang (prajurit TNI) selalu menjadi pemenang pertandingan menembak di Asia Pasifik," ujar Sjafrie.
Kemenhan sudah membuat satu road map bagi pembangunan industri stategi pertahanan alutista, memiliki range master list untuk kebutuhan hingga 2029. Namun, itu tergantung kebijakan pemerintah berikutnya dan kemampuan anggaran.
Sementara Direktur Utama PT Pindad, Tri Hardjono, mengakui ada kendala teknis dalam me- retrofit AMX-13 yang masuk program 2011. "Kendala teknisnya karena memang ini tank lama, setelah perang dunia kedua. Sehingga material cari yang buatan dulu. Arahan Pak Wamenhan, kami terus untuk berjalan. Artikel ini sudah selesai satu," ujar Tri. Karena itu, ujarnya, sulit juga memenuhi target retrofit 400 AMX-13.
"Problemnya karena ini tank lama, tank tua. Agak kesulitan membuat komponen sedang kami hitung-hitung. Karena itu kami juga punya program membuat tank mediun dengan senjata 1,5 dan punya kemampuan untuk menjadi tank modern. Itu yang dibutuhkan kavaleri.
Secara ekonomi biaya retrofit tank lebih murah daripada membeli tank baru. Tri menyebutkan, harga tank baru minimal Rp 30 miliar sedangkan tank retrofit Rp 9 miliar hingga Rp 10 miliar.