Selasa, 30 September 2025

Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat

SBY mendapat penjelasan mengenai ajaran atau filosofi tentang Sapta Paweling Pituah Sunan Drajat

Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat - sby.JPG
Tribunnews.com/Andri Malau
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dalam Makam salah seorang dari Wali Songo, yakni Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014) malam.
Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat - sunan_drajat.jpg
Tribunnews.com/Andri Malau
Raden Edi Santoso, keturunan ke-14 dari Sunan Drajat.
Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat - sby1.JPG
Tribunnews.com/Andri Malau
Presiden SBY berziarah ke Makam salah seorang dari Wali Songo, yakni Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014) malam. SBY menyalamai warga yang berbondong-bondong ingin bertemu dan bersalaman.
Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat - sby2.JPG
Tribunnews.com/Andri Malau
Presiden SBY berziarah ke Makam salah seorang dari Wali Songo, yakni Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014) malam. SBY menyalamai warga yang berbondong-bondong ingin bertemu dan bersalaman.
Presiden SBY Simak Ajaran Sapta Paweling Petuah Sunan Drajat - sby3.JPG
Tribunnews.com/Andri Malau
Presiden SBY berziarah ke Makam salah seorang dari Wali Songo, yakni Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014) malam. SBY menyalamai warga yang berbondong-bondong ingin bertemu dan bersalaman.

Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel dari pernikahannya dengan Nyi Ageng Manila alias Dewi Condrowati.

Raden Qosim merupakan satu dari empat bersaudara. Saudara-saudaranya antara lain adalah Sunan Bonang, Siti Muntisiyah (istri Sunan Giri), Nyi Ageng Maloka (istri Raden Patah), dan seorang putri yang merupakan istri Sunan Kalijaga.

Sunan Drajat terkenal akan kearifan dan kedermawanannya. Beliau menurunkannya kepada para pengikutnya kaidah tak saling menyakiti, baik itu melalui perkataan ataupun perbuatan.

"Bapang den simpangi, ana catur mungkur," demikian petuah beliau. Yang kurang lebih maksudnya adalah, "jangan mendengarkan pembicaraan yang menjelek-jelekkan orang lain, apalagi melakukan perbuatan itu".

Sunan Drajat memperkenalkan Islam dengan konsep dakwah bil-hikmah, dengan cara bijak, tanpa paksaan.

Dalam menyampaikan ajarannya, Sunan Drajat menempuh 5 metode. Pertama, melalui pengajian secara langsung di masjid ataupun langgar. Kedua, dengan menyelenggarakan pendidikan di pesantren. Ketiga, memberi fatwa dan petuahnya dalam menyelesaikan masalah. keempat, dengan kesenian tradisional.

Sunan Drajat seringkali berdakwah melalui tembang pangkur dengan iringan gending. Kelima, beliau juga menyampaikan ajaran Islam melalui ritual adat tradisional, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. (andri malau)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved