Suap SKK Migas
Dirut Pertamina Ngeri Masuk KPK
Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengaku takut ketika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengaku takut ketika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab menurutnya, sebagai orang yang berkarir di BUMN, ada hal-hal yang belum ia ketahui, baik maksud proses maupun penunjang penyidikan dari seorang saksi di lembaga hukum.
"Orang profesional kaya saya, masuk ke KPK itu agak ngeri ya. Grogi Pak. Saya tidak tahu apa yang mau ditanya. Saya tidak tahu apa itu saksi, bagaimana fungsinya. Pertama-tama saya dikasih tahu tapi nggak begitu jelas maksudnya. Lama-lama mengerti," kata Karen saat bersaksi untuk terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Dalam pemeriksaan di KPK ketika itu, dia mengaku ditanyai penyidik mengenai permintaan dana oleh Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini ke Pertamina, yang belakangan diketahui untuk para anggota DPR.
Saat itu, dia mengaku ditelepon Rudi yang meminta uang 150 ribu dolar AS untuk pembahasan APBNP tahun 2013 di DPR.
Namun Karen mengaku kepada penyidik bahwa saat itu dia menyatakan ke Rudi sudah memberikan langsung, tidak melalui SKK Migas.
"Iya saya bicara itu, tapi saya tidak kasih Pak. Itu siasat saya saja bicara seperti itu agar tidak terus-terusan ditagih Pak Rudi," kata Karen kepada majelis Hakim. (edwin firdaus)