Senin, 6 Oktober 2025

Alat Sadap di Rumah Jokowi

Jokowi Tidak Ingin Isu Penyadapan Dibesar-besarkan

Jokowi sendiri sebetulnya telah meminta kepada internal partai

Tribunnews/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi (kanan), Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (dua kanan), Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung (dua kiri), dan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto (kiri) menerima penghargaan Men s Obsession Decade Awards 2004-2014 di Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2014). Penghargaan pada acara Men s Obsession Awards 2014 ini diberikan atas penilaian kepada individu atau tokoh yang memiliki kriteria integritas, kapabilitas, profesionalisme, dan prestasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta kepada media tidak membesar-besarkan isu penyadapan terhadap dirinya yang terkuak dari pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahtjo Kumolo.

"Tidak usah digede-gedein lah stop tidak usah digede-gedein," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Jokowi sendiri sebetulnya telah meminta kepada internal partai, yaitu PDI Perjuangan agar tidak membeberkan upaya penyadapan terhadap dirinya.

"Saya sebetulnya hanya ngomong. Dulu jangan digede-gedein jangan diribut-ributin. Karena paling hasil sadapannya juga tidak ada isinya," kata mantan Wali Kota Solo ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tjahjo Kumolo membeberkan bahwa pernah ada upaya penyadapan terhadap Jokowi. Menurutnya ini merupakan indikasi kuat adanya teror yang mengarah pada partainya dari pihak eksternal.

"Di rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap. Di tempat tidur, di ruang tamu dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror," kata Tjahjo, Kamis (20/2/2014).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved