Konvensi Demokrat
Gaya Santai Pramono Edhie, Makan Pakai Tangan
Mengenai sikapnya itu, Edhie mengaku sudah terbentuk saat berada di kesatuan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai salat Jumat di Mesjid Besar Al Ikhlas Balikpapan, Pramono Edhie Wibowo kemudian bersantap siang bersama Barisan Pemuda Nusantara Pro Edhie Wibowo (BADAR Pro EDHIE) dan wartawan di sebuah restoran.
Edhie, sapaan akrabnya, duduk berdampingan dengan tim suksesnya yang juga politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Tidak ada pengamanan dirinya yang mencolok.
Sebelum hidangan tersedia, Edhie mengobrol santai dengan wartawan. Pertanyaan bebas dan akan dijawab. Hanya saja, untuk hal-hal tertentu Pramono selalu memberikan kode of the record untuk informasi yang sangat spesifik.
Walau merupakan pensiunan jenderal bintang empat dan bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Pramono dapat berbicara santai. Kadang-kadang tangannya juga disandarkan pada kursi di sebelahnya.
Saat makan, Edhie juga mengajak agar teman semejanya makan pakai tangan. "Pakai tangan saja. Lebih enak," ujar Edhie sambil tersenyum di sebuah restoran di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Mengenai sikapnya itu, Edhie mengaku sudah terbentuk saat berada di kesatuan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Edhie pun mencontohkan saat dirinya bertugas di Timor Timur (kini Timor Leste) bersama empat prajurit dan satu sipil saat memasuki hutan. Saat itu, kata adik ipar Presiden SBY itu, dia berusaha membuat dekat dirinya dengan bawahannya.
"Saya itu memimpin pasukan yang kecil. Dulu saya kalau makan satu piring dengan prajurit. Saya berusaha membangun kedekatan dengan mereka. Kalau tidak, pas lagi tempur, mereka bisa ninggalin kita. Habis," kisah anak Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo itu.
Pramono tidak memungkiri tidak semua bekas petinggi TNI bersikap sama dengan dirinya. Namun, Edhie memilih untuk bersikap membumi.
Walau akrab dengan bawahan, Edhie menegaskan tetap bersikap tegas. Buktinya, Edhie menuntaskan kasus penembakan yang dilakukan prajurit Kopassus ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta dan penyerangan Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) oleh personil Yon Armed Baturaja pada Kamis, 7 Maret 2013 lalu.